Ternyata Sang Istri Sempat Doa di Kelenteng Lantai Atas sebelum Lompat dari Apartemen Penjaringan
Jabodetabek | 19 Maret 2024, 04:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi mengungkapkan satu dari empat korban yang tewas ternyata sempat berdoa di kelenteng sebelum lompat dari lantai paling atas apartemen Teluk Intan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3/2024).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Hady Saputra Siagian mengungkapkan, satu korban yang berdoa di kelenteng yang ada di lantai atas apartemen itu adalah istri berinisial AIL.
Di saat sang istri berdoa, suami AE dan dua anaknya yang telah remaja itu berinisial JL dan JWA menunggu di kursi yang berada di sisi lain.
Baca Juga: Polisi Sulit Ungkap Kasus Sekeluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan: Tak Ada Jejak Sama Sekali
"Penjaga kelenteng melihat istri berdoa sementara suami bersama dua anaknya menunggu di kursi yang ada di sisi lain," kata Hady kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/3/2024).
Menurut dia, penjaga kelenteng bernama Akong memang sehari-hari di sana bertugas untuk menyiapkan persiapan beribadah.
"Penjaga itu melihat dia sembahyang dan tidak menyangka setelah ibadah korban meloncat," ucap Hady.
Hady berharap, kasus satu keluarga yang diduga bunuh diri ini bisa segera terungkap.
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium forensik yang tengah dilakukan terutama keterangan saksi ahli psikologi forensik.
"Semua kami periksa termasuk keluarga korban dan bagaimana komunikasi korban dengan keluarga besarnya yang sudah satu tahun lebih tidak berkomunikasi," ujar Hady.
Baca Juga: Tali yang Terikat Disebut Jadi Kunci Ungkap Kasus Sekeluarga Tewas Terjun dari Aprtemen Penjaringan
Selain itu, petugas juga melakukan pemeriksaan ahli kinetis yang akan menyimpulkan apakah seseorang itu bunuh diri atau ada dorongan dari pihak lain.
"Ahli itu semua dari pihak kepolisian," kata dia.
Hady menambahkan, dirinya tak mau terburu-buru dan lebih berhati-hati dalam melakukan pengungkapan kasus ini, sesuai dengan investigasi ilmiah (scientific investigation) yang sudah dilakukan.
Terkait adanya informasi korban terjerat utang pinjaman online atau dugaan pembunuhan, menurutnya, itu masih berupa asumsi, dan petugas harus melakukan pembuktian berdasarkan data dan fakta yang ada.
"Kami akan menyajikan hasil penyidikan berdasarkan keilmuan yang ada untuk melengkapi keterangan," kata Hady.
Selain itu, pihaknya telah melakukan tiga kali olah tempat kejadian perkara untuk meyakinkan kembali dan memperkuat keterangan-keterangan yang sudah didapatkan.
Baca Juga: Polisi Telusuri Motif Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan, Periksa Orang Dekat Korban
"Sejauh ini kami sedang menunggu keterangan saksi ahli aja," ucap Hady.
Sebelumnya, empat orang diduga satu keluarga tewas usai terjun dari lantai 22 apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (9/3) sore.
"Keempat korban diduga terjun dari puncak apartemen tersebut," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan berinisial AIL, dan dua anak remaja laki-laki berinisial JWA (13), dan remaja wanita berinisial JL (16).
Menurut dia keempat korban ditemukan petugas keamanan yang berjaga di lobi apartemen.
Baca Juga: Gerak-gerik Sekeluarga Tewas di Penjaringan Terekam CCTV, Polisi: Mereka sudah Persiapkan Bunuh Diri
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV