Banjir di Demak Meluas Akibat Tanggul Jebol, Rendam Jalan dan Perkampungan
Jawa tengah dan diy | 17 Maret 2024, 12:11 WIB"Pertokoan dan kios sementara pada tutup karena untuk akses dari perempatan kodim serta di ujung pertigaan Kyai Turmudzi ditutup, selain dalam juga di khawatirkan jika ada mobil lewat akan menimbulkan gelombang" tambahnya.
Sementara wilayah yang tidak pernah terdampak banjir pun turut tergenang.
Seperti di kauman sekitar masjid Agung Demak, seluruh kampung tergenang air dengan ketinggian variatif 10 - 30 cm. Bahkan di jalan kauman 3 sudah terendam dua hari.
"Untuk kauman tiga sudah terendam dua hari ini dan meninggi, sedangkan di jalan utama kauman ll terendam mulai sabtu malam tadi dan terpantau terus meluas" Jelas Zaky warga kauman.
Dari pantauan di lapangan, debit air di sungai tuntang (kali Tuntang) yang memisahkan jalan Kyai Singkil dan Kauman tersebut cukup tinggi hingga menutupi Taman Kali Tuntang.
Baca Juga: Warga Demak Antusias Ikut Pemungutan Suara Ulang
Hal itu menyebabkan air yang berada di wilayah kauman dan jalan Kyai Singkil serta Kyai Jebat tertahan tidak bisa mengalir masuk di sungai Tuntang.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Demak, Agus Nugroho menyebutkan, per Sabtu (16/3) terdapat 4 tanggul jebol di Demak.
Keempat tanggung yang jebol itu yakni tanggul Sungai Dombo Desa Menur, Kecamatan Mranggen, tanggul Sungai Dukuh Menawan, Desa Merak, Kecamatan Dempet, dan tanggul Sungai Jratun Desa Tambirejo, Kecamatan Gajah.
Banjir meluas ke 72 desa yang tersebar di 10 kecamatan dan mengakibatkan 74.237 jiwa terdampak dan 4.244 orang di antaranya mengungsi.
"Kronologis 13 Maret 2024 pukul 21.00 WIB, intensitas hujan deras disertai angin kencang mempengaruhi debit air di wilayah hulu ke hilir meningkat, dampaknya sejumlah wilayah di Demak banjir," kata Agus, Sabtu, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Agus, banjir juga berdampak ke 39 sarana pendidikan, 73 sarana ibadah, 11 fasilitas kesehatan, dan 2.318 hektar sawah.
Penulis : Dian Nita Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV