> >

Pakar Nilai Ada Unsur Perencanaan di Kasus Sekeluarga Lompat dari Apartemen, Singgung Pemilihan TKP

Jabodetabek | 12 Maret 2024, 11:59 WIB
Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024). akar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel meyakini terdapat perencanaan dalam peristiwa satu keluarga melompat dari lantai 22 apartemen Teluk Intan, Tower Topas, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).  (Sumber: Kompas.tv/Ant/Mario Sofia Nasution)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel meyakini terdapat perencanaan dalam peristiwa satu keluarga melompat dari lantai 22 apartemen Teluk Intan, Tower Topas, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).

Hal tersebut dilihat dari pemilihan tempat kejadian perkara (TKP) dan kondisi tangan terikat saat satu keluarga tersebut lompat dari apartemen.

"Apakah ini perencanaan? sudah pasti. Sebagai misal mereka memilih tempat di atap apartemen, kemudian media memberitakan empat orang itu tangannya terikat satu sama lain," kata Reza dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Selasa (12/3/2024).

"Itu sebuah penanda yang tidak bisa kita bantah bahwa unsur perencanaan memang ada," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menilai kasus tersebut bukan sepenuhnya bunuh diri, melainkan terdapat unsur pidana yakni pembunuhan, mengingat terdapat dua orang korban yang merupakan anak di bawah umur.

Pasalnya anak, kata Reza, selalu didudukkan sebagai individu yang tidak ingin atau tidak bersepakat dan berkehendak menghilangkan nyawa. 

Sehingga jika kasus tersebut disepakati sebagai peristiwa pidana, yaitu penghilangan nyawa anak-anak, maka ia berujar cara menakar perencanaannya harus ditinjau dengan empat unsur..

Adapun empat unsur yang dimaksud yakni target, insentif, sumber daya, dan risiko.

"Saya yakin betul kalau polisi melakukan pendalaman empat unsur ini akan ada dalam peristiwa ini," ujar Reza.

"Sehingga simpulannya bulat, ini sekali lagi bukan semata-mata bagaimana orang mengakhiri hidup mereka dengan cara yang salah, tetapi juga bagaimana ternyata sayang beribu sayang orang tua membangun perencanaan untuk mengeksekusi darah daging mereka sendiri," jelas Reza Indragiri.

Baca Juga: Pakar Nilai Ada Unsur Pidana di Kasus Sekeluarga Lompat dari Apartemen: Kedua Anak Korban Pembunuhan

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga ditemukan tewas di pelataran parkir apartemen lahan parkir Teluk Intan, Tower Topas, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), Sabtu (9/3) pekan lalu. 

Satu keluarga tersebut terdiri atas ayah berinisial EA (51), ibu AEL (50), dan dua anaknya yang berusia remaja yakni perempuan berinisial JL (15) dan laki-laki JWA (13).

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU