Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga di Jakut, Polisi Dalami Dugaan Motif Utang
Jabodetabek | 12 Maret 2024, 10:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak kepolisian masih mengusut motif satu keluarga diduga bunuh diri di apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024).
Satu keluarga tersebut terdiri atas ayah berinisial EA (51), ibu AEL (50), dan dua anaknya yang berusia remaja yakni perempuan berinisial JL (15) dan laki-laki JWA (13).
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya menyebut pihaknya mendalami dugaan motif utang di balik aksi dugaan bunuh diri satu keluarga tersebut.
"Masih didalami (dugaan motif utang). Saya belum sampai pada kesimpulan itu," kata Agus dalam keterangannya, Senin (11/3/2024), dikutip dari Tribunnews.
Dalam perkara ini, pihak kepolisian juga telah meminta keterangan saksi, memeriksa CCTV apartemen, dan memeriksa handphone atau ponsel milik keempat korban.
Sebelumnya, Agus juga telah mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan rekaman kamera CCTV apartemen, tampak satu keluarga yang terdiri dari empat orang tersebut melompat bersama-sama dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Penjaringan.
Baca Juga: 6 Fakta Sekeluarga Bunuh Diri di Jakut: Lompat dari Lantai 22, Ayah Sempat Cium Anak-Istri
Bahkan ia menyebut berdasarkan rekaman CCTV tersebut, satu keluarga tersebut jatuh dari lantai 22 dengan kondisi tangan yang saling terikat.
Sang ayah mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan, sementara sang ibu mengikat tangannya dengan tangan anaknya yang laki-laki.
"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Jakarta Utara bunuh diri dengan cara melompat bersama-sama dari sebuah apartemen di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3) sekira pukul 16.15 WIB.
"Keempat korban diduga melompat dari rooftop apartemen tersebut," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya, Minggu (10/3).
Menurut penjelasannya, keempat jasad korban ditemukan petugas keamanan yang berjaga di lobi apartemen.
Saat itu, petugas keamanan mendengar ada suara dentuman keras dan langsung menghampiri sumber suara.
Petugas kemudian menemukan empat mayat dan langsung melapor ke polisi.
Sementara dari hasil identifikasi Inafis, korban mengalami luka berat di bagian kepala, tangan, dan kaki.
Baca Juga: Gerak-gerik Sekeluarga Tewas di Penjaringan Terekam CCTV, Polisi: Mereka sudah Persiapkan Bunuh Diri
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Tribunnews.