6 Fakta Sekeluarga Bunuh Diri di Jakut: Lompat dari Lantai 22, Ayah Sempat Cium Anak-Istri
Jabodetabek | 11 Maret 2024, 15:12 WIB"Kami sudah ambil keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian perkara," katanya.
“Mereka sudah lama tidak menempati tempat tinggal mereka di apartemen ini sejak dua tahun lalu,” tutur Agus.
Ia menyebut mereka baru kembali lagi ke apartemen yang sempat mereka tinggali itu pada Sabtu (9/3).
"Baru kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," ucapnya.
4. Polisi Selidiki Motif
Kompol Agus menyebut hingga kini polisi masih terus menelusuri motif empat orang dalam satu keluarga melakukan bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Tower Topas, Penjaringan Jakarta Utara.
Ia mengatakan petugas telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi di lokasi kejadian seperti petugas keamanan. Juga pihak keluarga korban dan lainnya.
Selain itu, penyidik melakukan pemeriksaan identitas kendaraan, serta handphone milik keempat korban.
"Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini," ucap Agus.
Untuk mengungkap motif dugaan bunuh diri sekeluarga tersebut, polisi juga menelusuri kemungkinan terjerat utang.
Baca Juga: Gerak-gerik Sekeluarga Tewas di Penjaringan Terekam CCTV, Polisi: Mereka sudah Persiapkan Bunuh Diri
5. Keluarga Korban Dikenal Ramah
Tetangga korban, Arif (47) mengungkapkan, keluarga tersebut dikenal ramah dan religius.
Ia pun mengaku mengenal keluarga korban saat pertama kali membeli unit di apartemen tersebut pada 2017 silam. Unit Arif berada di sebelah unit keluarga tersebut.
”Setiap hari, kalau ketemu, pasti saya selalu menyapa, begitu pun dengan anak-anaknya," kata Arif, Minggu, seperti dikutip dari Kompas.id.
”Selama tinggal di apartemen ini, saya kerap melihat AEL berdoa di depan apartemen dalam waktu yang cukup lama,” ujarnya.
6. Ekonomi Memburuk saat Pandemi Covid-19
Arif menyebut terakhir bertemu keluarga itu pada tahun 2023. Kala itu, mereka pindah ke Surakarta, Jawa Tengah, untuk memulai kehidupan yang baru dengan membuka bisnis baru.
Menurut penjelasannya, kepindahan keluarga tersebut karena keterpurukan ekonomi saat pandemi Covid-19.
"Yang saya tahu, ketika pandemi, suaminya terkena pemutusan hubungan kerja. Mulai dari sana, kehidupan keluarga ini terlihat sangat merana,” ujarnya.
Kontak Bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kompas.id