> >

Detik-Detik Evakuasi Pilot dan Teknisi Pesawat Smart Air yang Jatuh di Binuang Kaltara

Kalimantan | 11 Maret 2024, 08:38 WIB
Tim SAR Gabungan saat akan mengevakuasi kru pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation yang jatuh di lokasi hutan di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (10/3/2024). (Sumber: Basarnas Tarakan via ANTARA)

TARAKAN, KOMPAS.TV - Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi dua kru pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation pada Minggu (10/3/2024).

Pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE tersebut sempat hilang kontak pada Jumat (8/2), sebelum akhirnya ditemukan jatuh di hutan Binuang, Krayan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Minggu.

Kepala SAR Tarakan, Syahril, menyebut proses evakuasi kedua korban dilakukan pada pukul 16.22 Wita dengan helikopter milik TNI Angkatan Udara (TNI AU). 

"Berhasil mengevakuasi dua korban dibantu dengan Tim SAR Gabungan, 10 orang di bawah di lokasi pesawat," kata Syahril dalam Kompas Malam Kompas TV, Minggu.

"Pada pukul 16.36 Wita sudah dievakuasi dua korban." 

Selanjutnya pada pukul 17.22 Wita, kedua korban diterbangkan ke Tarakan untuk mendapat perawatan di Rumah Sakit dr. Jusuf SK.

Meski kru pesawat Smart Air telah berhasil dievakuasi, namun Syahril mengatakan tim SAR masih akan melanjutkan operasi hingga hari ini, Senin (11/3).

Menurut penjelasannya, operasi tersebut dilakukan untuk mengangkut sejumlah tim gabungan yang masih berada di lokasi kejadian.

"Untuk selanjutnya, kami akan melakukan proses evakuasi pada besok pagi (hari ini, red) pukul 08.00 Wita, kami akan mencoba melaksanakan evakuasi untuk teman-teman di lapangan sebanyak 10 orang," jelasnya.

Baca Juga: Pilot Pesawat Smart Air Ditemukan Selamat, Begini Kata Dandim Malinau

Teknisi Pesawat Tewas

Syahril menyebut, dari dua kru pesawat Smart Air tersebut, hanya pilot M Yusuf yang ditemukan selamat. Sementara teknisi Deni Sobali ditemukan meninggal dunia.

"Betul satu korban selamat itu pilot, dan yang satunya meninggal," ujarnya.

Terkait kondisi sang pilot, Syahril menyebut M Yusuf mengalami luka. 

"Kalau untuk luka ada di tubuh korban, namun dari visual, korban sadar," ucapnya.

Terkait penyebab hilang kontak hingga jatuhnya pesawat, Syahril menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"(Penyebab) kami serahkan kepada pihak KNKT untuk mengevaluasi, karena saat ini kita belum bisa memberikan konfirmasi tentang itu, karena itu kewenangan KNKT," tegasnya.

Dikutip dari Antara, pesawat milik Smart Aviation tersebut sebelumnya dilaporkan hilang kontak pada Jumat (8/2) pada pukul 08.25 Wita usai lepas landas dari Bandara Internasional Juwata, Tarakan.

Pesawat tersebut sedang menuju Binuang dengan perkiraan ketibaan pukul 09.25 WITA.

Pesawat perintis itu membawa 21 item sembako, antara lain gula, pasta gigi, kopi, dan permen, dengan berat total 583 kilogram.

Baca Juga: Evakuasi 2 Kru Pesawat Smart Air yang Jatuh di Binuang Kaltara: Pilot Selamat, Teknisi Meninggal

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU