Polisi Telusuri Motif Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan, Periksa Orang Dekat Korban
Jabodetabek | 11 Maret 2024, 05:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak kepolisian masih terus menelusuri motif empat orang yang merupakan satu keluarga melakukan aksi bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024).
Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengakui bahwa pihak penyidik kepolisian masih belum menentukan motif ayah, ibu, dan dua anaknya itu nekat mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
"Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri," kata Kompol Agus di Jakarta dalam keterangannya yang dikutip pada Minggu (10/3/2024).
Baca Juga: Detik-detik Sekeluarga Bunuh Diri Terjun dari Apartemen Penjaringan, Ibu Kumpulkan HP sebelum Lompat
Ia mengatakan, petugas telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi di lokasi kejadian seperti petugas keamanan. Juga pihak keluarga korban dan lainnya.
Selain itu, kata Kompol Agus, penyidik juga melakukan pemeriksaan identitas kendaraan. Termasuk memeriksa handphone atau ponsel milik keempat korban.
"Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini," ucap Kapolsek Metro Penjaringan itu.
Lebih lanjut, kata Agus, pihaknya menelusuri soal korban korban terjerat utang atau ada tekanan lain hingga membuat mereka melakukan aksi nekat terjun dari roof top Apartemen Teluk Intan.
"Kami belum bisa memutuskan karena masih mengumpulkan barang bukti yang ditemukan di tubuh korban, lokasi kejadian dan lainnya," ucap Agus.
Baca Juga: Rekaman CCTV Gerak-Gerik Satu Keluarga Sebelum Ditemukan Tewas di Area Parkir Apartemen di Jakut
Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anaknya tewas usai melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu sore.
"Keempat korban diduga melompat dari roof top apartemen tersebut," kata Kapolsek Metro Penjaringan.
Ia mengatakan, keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan berinisial AIL dan dua anak remaja laki-laki berinisial JWA (13) dan remaja wanita berinisial JL (16).
Menurut dia keempat jasad korban ditemukan petugas keamanan yang berjaga di lobi apartemen.
Petugas itu mendengar ada suara dentuman keras dan langsung menghampiri dan melihat empat mayat yang terlentang dan melapor ke polisi.
Baca Juga: Kronologi Satu Keluarga Bunuh Diri di Penjaringan, Ayah Cium Kening Anak-Istri sebelum Lompat
Kontak Bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV