BPBD Sleman Ajukan Perpanjangan Status Siaga Bencana hingga Akhir Mei 2024
Jawa tengah dan diy | 7 Maret 2024, 02:14 WIBSLEMAN, KOMPAS.TV - BPBD Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengambil langkah perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga akhir Mei 2024.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa baik pemerintah maupun masyarakat siap menghadapi tantangan dalam penanggulangan bencana selama musim hujan.
"Status siaga darurat wilayah Sleman telah berakhir pada akhir Februari. Mengingat potensi bencana hidrometeorologi masih cukup tinggi, maka kaki ajukan perpanjangan hingga akhir Mei 2024," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Rabu.
Makwan menjelaskan, keputusan ini didasari oleh imbauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta.
"Selain itu dengan adanya Surat Keputusan (SK) Siaga Darurat, maka diharapkan nanti masyarakat dan pemerintah dapat lebih siap. Khususnya untuk menghadapi berbagai potensi bencana, seperti banjir dan angin kencang yang disebabkan oleh anomali cuaca," katanya.
Baca Juga: BMKG Imbau Waspadai Tinggi Gelombang 4 Meter di Perairan Banten hingga Besok
Menurut Makwan, perpanjangan status siaga darurat memang diperlukan mengingat intensitas curah hujan di wilayah Sleman masih cukup tinggi.
Selain banjir dan angin kencang, salah satu potensi bencana yang menjadi perhatian serius adalah banjir lahar hujan di aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
"Jika terjadi hujan deras terus menerus dengan durasi yang lama di puncak Gunung Merapi, maka potensi bencana seperti banjir lahar dingin juga meningkat dan mengancam masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai berhulu Merapi," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Bambang Kuntoro mengatakan, pihaknya sudah mengajukan perpanjangan status siaga darurat terhitung dari 1 Maret 2024 hingga 31 Mei 2024.
"Perpanjangan status siaga darurat bencana dilakukan karena potensi bencana yang masih tinggi hingga beberapa bulan ke depan," katanya dikutip dari Antara, Rabu (6/3).
Baca Juga: BMKG: Petani Harus Lakukan Perencanaan Matang untuk Hadapi Situasi Ini
Penulis : Kiki Luqman Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV, Antara