Skenario Perampokan Terbongkar, Wanita di Lombok Tewas Dibunuh Suaminya yang Kesal Dituduh Selingkuh
Bali nusa tenggara | 29 Januari 2024, 16:28 WIBLOMBOK, KOMPAS.TV - Teka-teki kematian seorang wanita bernama Irawati yang ditemukan tewas di sebuah embung di Desa Kawo, Kecaatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, akhirnya terungkap.
Wanita berusia 39 tahun itu ternyata tewas bukan karena dirampok, melainkan dibunuh oleh suaminya sendiri berinisial S (41).
"Korban dibunuh suaminya," kata Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Hizkia Siagian, di Praya, Lombok Tengah, Senin (29/1/2024).
Baca Juga: Wanita yang Bunuh Ibu Kandung di Jember Menangis saat Rekonstruksi, Merasa Telah Jadi Anak Durhaka
AKP Hizkia mengatakan motif pembunuhan yang dilakukan pelaku S kepada istrinya Irawati karena persoalan asmara.
Pelaku S tega menghabisi nyawa korban karena cekcok masalah orang ketiga. Hizkia menyebut pelaku S dituduh telah berselingkuh oleh istrinya.
Ketika cekcok terjadi, pelaku S memukul korban menggunakan tangan. Lalu, korban pun melawan. Tak tinggal diam, pelaku S yang gelap mata akhirny memukul istrinya dengan kayu hingga tewas.
"Setelah tewas, korban dibuang ke sebuah embung yang tidak jauh dari rumah korban," ujar dia.
Lebih lanjut, ia menuturkan, dari hasil autopsi, korban mengalami luka di bagian kepala, dua gigi rontok dan lebam di bagian pipi, sehingga mengalami pendarahan dan meninggal dunia di tempat.
Dengan terungkapnya penyebab kematian Irawati, maka mematahkan skenario yang berkembang bahwa korban tewas karena dirampok.
Baca Juga: Ketika Ketua RT Marahi Argiyan Pembunuh Mahsiswi di Depok: Kurang Ajar Kamu, Bikin Malu Kampung Sini
"Korban tewas dipukul, setelah itu korban di buang ke embung untuk menghilangkan jejak. Karena isu yang berkembang korban tewas dirampok," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Tim Inafis Sat Reskrim Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat wanita di sebuah embung di Desa Kawo, Kecamatan Pujut.
"Korban atas nama Irawati ditemukan meninggal dalam keadaan tergeletak di sebuah embung dekat gubuk kecil di persawahan milik korban," kata Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat.
Ia mengatakan, pada Kamis (25/1) sekitar pukul 20.00 WITA korban sebelumnya masih bersama suaminya di gubuk kecil yang ada di persawahan. Kemudian, korban menyuruh suami membeli tabung gas dan sekalian menjemput anaknya pulang mengaji.
Setelah suami korban membeli gas dan menjemput anaknya, kemudian mampir di rumah keluarganya di Dusun Sarang Angin Desa Kawo dan pulang ke rumah pukul 23.00 WITA.
Baca Juga: Suami Mengaku Cemburu Bunuh Istri, Jasad Korban Dibungkus Seprai Dibuang ke Sungai Cirebon
“Sesampai di rumah suaminya tidak menemukan korban di rumahnya. Namun televisi masih menyala," kata Iwan.
Menurut keterangan suaminya, kata Iwan, korban diperkirakan masih berada di sawah karena korban sering ke sawah malam hari.
Melihat waktu sudah pukul 01.00 WITA, istrinya masih belum pulang ke rumahnya. Kemudian, suami korban mencari ke sawah, namun tidak ditemukan, selanjutnya suami korban kembali ke rumah.
"Suaminya memperkirakan istrinya pulang ke rumah orang tuanya yang ada di Dusun Pengadang Desa Kawo," ucap Iwan.
Kemudian hari Jumat (26/1) pukul 08.00 WITA suaminya mencoba menelepon keluarga istri, ditanggapi bahwa korban tidak pernah pulang ke Pengadang
“Suami korban kembali mencari istrinya ke sawah dengan menanyakan warga yang sedang bekerja. Namun warga yang berada di sawah tersebut tidak pernah melihat korban,” ujar Iwan.
Baca Juga: Kronologi Istri di Malang Diduga Diracun Suami, Tewas usai Minum Cairan Pembersih Lantai
Kemudian suaminya kembali lagi ke rumah sekitar pukul 10.00 WITA dan sesampai nya di rumah gubuk kecil tersebut, suaminya melihat korban sudah tergeletak di sebuah empang dengan ke dalam air sekitar 30 centimeter.
"Atas kejadian itu dan laporan dari masyarakat. Anggota langsung turun untuk melakukan olah TKP," kata Iwan.
Ia mengatakan dari permintaan keluarga untuk sementara korban di bawa ke RS Bhayangkara Mataram untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian korban.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV