BMKG Imbau Warga Waspadai Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Barat dan DIY
Berita daerah | 28 Januari 2024, 18:03 WIBCILACAP, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan kepada semua pengguna jasa kelautan untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang akan terjadi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 28-29 Januari 2024.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo menjelaskan, hasil analisis menunjukkan bahwa ketinggian gelombang di laut selatan Jabar hingga DIY memiliki potensi mencapai 2,5-4 meter atau dikategorikan sebagai gelombang tinggi.
Daerah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi melibatkan perairan selatan Sukabumi, selatan Cianjur, selatan Garut, selatan Tasikmalaya, selatan Pangandaran, selatan Cilacap, selatan Kebumen, selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.
Termasuk di dalamnya adalah Samudra Hindia selatan Sukabumi, selatan Cianjur, selatan Garut, selatan Tasikmalaya, selatan Pangandaran, selatan Cilacap, selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia Yogyakarta.
Baca Juga: Siaga Darurat Banjir, BPBD Kota Banjarbaru Tugaskan Personel Selama 24 Jam
Penyebab potensi gelombang tinggi ini adalah pola angin di wilayah selatan Indonesia yang cenderung bergerak dari arah barat laut-barat daya dengan kecepatan angin mencapai 6-25 knot.
Kecepatan angin yang tinggi dan searah dapat meningkatkan ketinggian gelombang laut.
"Berdasarkan analisis, tinggi gelombang di laut selatan Jabar hingga DIY berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter atau masuk kategori tinggi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Minggu.
Teguh juga menekankan pentingnya bagi semua pengguna jasa kelautan untuk memperhatikan risiko gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
Menurutnya, kecepatan angin di atas 15 knot dan ketinggian gelombang di atas 1,25 meter dapat membahayakan perahu nelayan.
Penulis : Kiki Luqman Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV, Antara