Sebelum Tewas, Sutomo Pedagang Semangka Ribut dengan Pelaku di Pasar, Sempat Dilerai Pemilik Kios
Jabodetabek | 12 Januari 2024, 06:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sutomo, pedagang semangka di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, sempat cekcok dengan pelaku bernama Dedi Jaya sebelum tewas disiram air keras dan dibacok.
Diketahui, Sutomo tewas dibacok oleh seorang pria bernama Dedi Jaya yang berusia 28 tahun saat sedang bekerja pada Senin (8/1/2024) dini hari lalu.
Adalah Sudarto yang mengungkap bahwa korban pernah terlibat cekcok dengan pelaku Dedi Jaya pada suatu siang.
Sudarto merupakan pemilik kios tempat Sutomo bekerja. Ia mengaku sempat melerai keduanya saat cekcok.
Baca Juga: Pengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Saya Merasa Ditantang dan Dipermainkan Korban
"Waktu itu pernah cekcok, siang kalau tidak salah. Sudah saya lerai juga waktu itu," kata Sudarto di lokasi kejadian pada Kamis (11/1), dikutip dari video Kompas TV.
Ia mengatakan tidak mengingat pasti kapan peristiwa korban cekcok dengan pelaku itu terjadi. Namun, yang pasti cekcok itu terjadi hanya beberapa meter dari lapaknya.
Menurutnya, pelaku Dedi Jaya dan korban Sutomo saat itu terlibat adu mulut. Namun, Sudarto mengaku tidak tahu apa yang dibicarakan.
Ia menambahkan, saat cekcok antara keduanya terjadi, sempat mengundang perhatian para pedagang dan pembeli di area lapak buah-buahan itu.
Karena sebab itulah, Sudarto kemudian menghampiri Sutomo dan Dedi Jaya untuk melerai serta menjaga situasi tetap kondusif.
Ketika itu, ia sempat menanyakan permasalahan yang menjadi topik perdebatan mereka, dan apakah cekcok antara mereka sudah selesai.
Baca Juga: Usai Kepergok Selingkuh, Sutomo Pedagang Semangka Disebut Janji Tanggung Jawab Nikahi Istri Pelaku
"Jawabnya belum. Saya bilang, 'Kalau memang belum, silakan diselesaikan baik-baik di rumah secara kekeluargaan'," ujar Sudarto.
"Saya kasih tahu, (cekcok) dilihat banyak orang, malu, karena di pasar. Sudah saya lerai, kalau memang punya masalah jangan di pasar, ramai. Saya infokan begitu.”
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV