Gudang Logistik Pemilu KPU Bekasi Kebanjiran akibat Hujan Deras, Begini Kondisi Surat Suara
Jabodetabek | 10 Januari 2024, 18:49 WIBBEKASI, KOMPAS.TV - Gudang logistik Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bekasi tergenang air lantaran hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (9/1/2924) sore hingga malam.
Ketua KPU Kota Bekasi Ali Syaifa menjelaskan genangan di gudang logistik diakibatkan saluran air di sekitar gudang tidak lancar.
Menurut Ali, sejak munculnya genangan, pihaknya telah meminimalisir air yang meluber dari drainase yang tidak baik.
"Kami terus melakukan upaya-upaya penghalauan air agar tidak masuk ke dalam gudang. Air ini sepertinya datang dari saluran air dari luar gudang yang tidak lancar dan masuk ke gudang," ujar Ali, Rabu (10/1/2024).
Ali menambahkan, logistik Pemilu baik surat suara, kotak dan bilik suara tidak ada yang rusak dan tergenang banjir.
Baca Juga: Bawaslu Temukan Surat Suara Rusak di 127 Kabupaten dan Kota, di Luar Negeri Tersebar di 39 PPLN
Sedari awal, pihaknya tidak menaruh logistik langsung, melainkan di atas palet atau papan datar untuk menahan beban.
Selain itu, pihaknya juga telah membungkus surat suara agar tidak terkena air dan memindahkan logistik pemilu ke lokasi yang aman dari genangan air.
"(Logistik Pemilu) aman semua tidak ada yang rusak, tidak ada yang basah. SOP yang diterapkan dalam menentukan bagaimana menetapkan tata letak logistik salah satunya yang krusial seluruh logistik kami tempatkan di atas palet," ujar Ali.
Lebih lanjut Ali menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Pemkot Bekasi agar menempatkan pompa air untuk mencegah potensi genangan dari hujan lebat semakin tinggi.
Selain itu, pihaknya juga telah meminta pemilik gudang menguras drainase di sekitar gudang agar air tidak masuk serta menyediakan pompa untuk mengantisipasi debit air semakin tinggi.
Baca Juga: KPU Garut Temukan 15.000 Lebih Surat Suara Rusak
Hasil pemantauannya, hujan deras pada Selasa sore hingga malam membuat sisi luar gudang sudah tergenang air setinggi 10 sentimeter (cm).
Adapun pompa yang disediakan berkapasitas 30 liter/detik akan disiagakan beserta dua orang petugas jaga.
"Jumlah pompanya jadi tiga unit untuk mencegah jika debat air tinggi. Kami yakin dan optimis hal seperti ini tidak terjadi di kemudian hari," ujar Ali.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV