Isak Tangis Ayah yang Hajar Anaknya hingga Tewas di Semarang: Saya Duel demi Keselamatan Keluarga
Jawa tengah dan diy | 5 Januari 2024, 07:10 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Seorang ayah berusia 59 tahun bernama Sutikno Miji nekat menghajar anak kandungnya, Guntur Surono (22) hingga tewas.
Peristiwa maut itu terjadi di Tambangan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (1/1/2024) lalu.
Sutikno menghajar anaknya hingga tewas menggunakan pentungan kayu dan hebel atau bata ringan.
Bukan tanpa alasan hal itu dilakukan Sutikno, karena korban mengancam adiknya berinisial JW (18) menggunakan pisau.
Baca Juga: Kisah Nenek 78 Tahun Digugat Menantu karena Diduga Gelapkan Cincin Kawin, Dipenjara 3 Bulan 21 Hari
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena mengatakan, pembunuhan yang dilakukan Sutikno berawal ketika anaknya, Guntur kembali ke rumah dalam keadaan mabuk.
"Jadi korban pulang ke rumah dalam keadaan mabuk, lalu mengancam adiknya menggunakan pisau.
Melihat hal itu tersangka memukulnya menggunakan kayu ke arah kepala," kata Andika dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (4/1/2023).
Selain itu, lanjut Andika, tersangka Sutikno juga memukul korban pada bagian tubuh yang lain.
Setelah korban terjatuh, tersangka kembali memukul kepala korban pakai batu hebel.
Sembari menangis, tersangka Sutikno mengaku gelap mata hingga nekat membunuh anaknya sendiri lantaran tingkah korban sudah mengancam anggota keluarganya yang lain.
Selain adiknya, kata Sutikno, anaknya Guntur juga mengancam akan membunuh ibunya.
Karena itu, Sutikno mengaku terpaksa duel dengan anaknya sendiri.
Baca Juga: Pengorbanan Sutarini Ingin Cerai dari James sejak Lama, Bertahan demi Anak Malah Berakhir Dimutilasi
"Iya, dia (korban) ancam mau bunuh adik dan ibu kandungnya, maka saya pilih duel sama anak saya demi keselamatan keluarga yang lain," ujar Sutikno.
Sutikno membenarkan bahwa saat hari kejadian anaknya pulang ke rumah dalam keadaan mabuk.
Saat berada di rumah, Guntur sempat adu mulut dengan adiknya. Lalu, tiba-tiba istri tersangka berteriak meminta tolong kepadanya.
"Anak saya itu sudah mabuk selama tiga hari sama ngepil. Pulang malah mau bunuh adiknya, sempat mau mukul pakai palu," ujar Sutikno.
"Saya pisah malah dia ambil pisau di meja mau ditusuk ke adiknya. Adiknya saya suruh pergi,” katanya.
Kemudian, Sutikno pun memilih berduel dengan Guntur.
Akibatnya, Guntur tewas di tangan Sutikno. Namun demikian, Sutikno mengaku awalnya hanya ingin melumpuhkan saja.
Baca Juga: Ibu di Banyuwangi Cari Keadilan: Mereka Bunuh Anak Saya, Saya Tak Ikhlas Hukumannya Cuma Wajib Lapor
"Kami sudah biasa diancam dan dipukuli oleh korban, ketika kejadian maksud saya hanya melumpuhkan saja," ucap Sutikno.
"Saya lupa diri, mau lumpuhkan saja biar tak bikin onar. Sampai kejadian tak bisa mengendalikan emosi ternyata sampai tak bernyawa,” tuturnya, sedih.
Setelah kejadian itu, Sutikno sambil berlari pergi ke rumah Ketua RT dan RW setempat untuk melaporkan peristiwa pembunuhan itu.
Sutikno pun mengaku pasrah dan siap menjalani konsekuensi akibat perbuatannya.
"Saya pasrah, silahkan saya ditahan," ucap Sutikno, seraya terisak.
Atas perbuatannya, Sutikno dijerat Pasal 44 UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.
Baca Juga: Pengakuan James Bunuh dan Mutilasi Istrinya Made Sutarini: Merasa Jengkel, seperti Dirasuki Setan
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : TribunJateng.com