Akibat Gempa Susulan Sumedang Senin Malam: Puluhan Rumah Rusak hingga Cerita Kepanikan di RSUD
Jawa barat | 2 Januari 2024, 08:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gempa bumi susulan berkekuatan magnitudo (M) 4,5 mengguncang wilayah Sumedang, Jawa Barat, Senin (1/1/2024) malam.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun X resminya mencatat, gempa terjadi pukul 20.46 WIB.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumedang, Adang menyebut akibat gempa tersebut setidaknya total 51 rumah rusak.
"Hingga pukul 23.30, jumlah rumah warga yang rusak menjadi 51 unit," kata Adang, Senin malam.
Menurut penjelasannya, mayoritas mengalami kerusakan ringan.
Mengutip dari Tribun Jabar, berikut 51 rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa Sumedang:
Kecamatan Tanjungmedar:
- 6 unit di Desa Cikaramas
- 15 unit rumah di Desa Wargaluyu
- 2 unit rumah di Desa Kertamukti
- 2 rumah di Desa Sukatani
- 9 unit rumah di Desa Jingkang
- 3 unit rumah di Kecamatan Conggeang
- 1 rumah di Desa Citengah, Sumedang Selatan
- 1 rumah di Desa Margaluyu, Sumedang Selatan
- 1 rumah di Dusun Cihonje, Desa Cigendel, Pamulihan
- 1 rumah di Desa Cinangerang
- 1 rumah di Desa Sukamantri Tanjungkerta
- 1 rumah di Desa Cigentur, Tanjungkerta
- 1 rumah di Desa Banyu Asih, Tanjungkerta
- 1 rumah di Desa Guntur Mekar
- 3 rumah di Desa Kerta Mekar, Tanjungkerta.
Kecamatan Pamulihan:
- 1 rumah di Desa Raharjaa
- Di Kecamatan Tanjungsari:
- 1 rumah di Gordah Tanjungsari
- 1 rumah di Desa Kamal
Baca Juga: Pj Bupati Sumedang Ungkap Kondisi Terkini Warga Terdampak Gempa, 11 Orang Terluka
Di sisi lain, gempa keenam tersebut juga membuat pasien dan keluarga pasien di ruang rawat inap RSUD Sumedang, panik.
Salah satunya Eded (54), yang tengah menunggu anaknya lahiran.
Saat gempa susulan terjadi pada Senin Malam, ia dan sang anak pun memilih untuk kembali ke tenda perawatan yang berlokasi di luar ruangan RSUD Sumedang.
"Tadi siang masuk lagi ke ruang rawat inap, tapi pas barusan gempa lagi, kenceng lagi, saya takut. Jadi sekarang memilih sekarang ini di luar aja dulu, kembali ke tenda," kata Eded di depan IGD RSUD Sumedang, Senin (1/1) malam.
Pasca-gempa susulan, ia dan sang anak pun masih enggan masuk ke gedung RSUD Sumedang.
Ia memilih tetap di tenda perawatan karena takut gempa susulan terjadi kembali.
"Ini anak saya mau lahiran, baru pembukaan satu. Daripada di dalam terus panik takut gempa lagi, jadi mending di tenda saja," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Sebagai informasi, gempa susulan M 4,5 tersebut berpusat pada koordinat 6,82 lintang selatan dan 107,92 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km utara Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Lebih lanjut BMKG melaporkan, gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Hingga Senin (1/1/2023) pukul 21.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi enam kali aktivitas gempa bumi di Sumedang.
Baca Juga: Terowongan Tol Cisumdawu Retak Usai Gempa Sumedang, Dinas Bina Marga: Tak Ada Kerusakan Struktur
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/Tribun Jabar/Kompas.com