> >

Gempa Sumedang M 4,8: Tiga Bangunan RSUD Retak, 331 Pasien Dievakuasi

Jawa barat | 1 Januari 2024, 07:54 WIB
Pasien RSUD Kabupaten Sumedang dipindahkan ke jalan raya setelah gempa bumi dengan magnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). (Sumber: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Petugas mengevakuasi 331 pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Jawa Barat, ke halaman gedung dan lima tenda di jalan raya setelah terjadinya gempa bumi berkekuatan M 4,8, Minggu (31/12/2023).

Pasien-pasien tersebut terdiri dari 248 pasien rawat inap dan 83 pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Senin (1/1/2024), mengatakan tiga bangunan RSUD Sumedang retak.

Baca Juga: Keterangan BMKG soal Gempa Bermagnitudo 4,8 yang Guncang Sumedang

"Hasil perkembangan kaji cepat oleh tim gabungan, ada tiga bangunan rumah sakit yang retak meliputi gedung Paviliun, VIP dan Sakura,” jelasnya.

“Tim terus menyisir titik lain untuk pengecekan lebih lanjut," tambah Muhari.

Dia menambahkan, RS Pakuwon yang juga berada di lokasi gempa, dalam kondisi aman.

Namun seluruh pasien tetap dievakuasi keluar gedung sebagai antisipasi hingga kondisi dapat dipastikan aman dan terkendali.

Sementara di wilayah Babakan Hurip, ada 53 rumah dan 200 warga yang dievakuasi ke lapangan terdekat.

“Tim gabungan saat ini sedang mendirikan tenda lapangan untuk menampung warga terdampak.”

“Pemerintah Kabupaten Sumedang juga telah menyiagakan Posko Utama di Pos Pam Natal-Tahun Baru yang berlokasi di depan Alun-Alun Sumedang, termasuk di dalamnya posko informasi,” tambahnya.

Sebelumnya, kata Muhari, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati memastikan kondisi Sumedang aman terkendali dan mengimbau warga agar tetap tenang.

Baca Juga: Gempa Sumedang, BMKG Sebut Getaran Terasa hingga Kota Bandung

Tuti mengimbau apabila terjadi gempa susulan, warga diminta keluar dari rumah.

Gempa juga menyebabkan terjadinya keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu.

"Gempa bumi yang M 4.8 (ketiga) menyebabkan adanya sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola melakukan asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Namun atas keretakan itu, dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," ucap Muhari, dikutip dari Antara.

Muhari menambahkan, Forkopimda setempat masih berkoordinasi dengan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku pengelola Tol Cisumdawu.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Antara


TERBARU