Keluarga Lukas Enembe Minta Maaf atas Kericuhan saat Arak-arakan Jenazah
Papua maluku | 29 Desember 2023, 12:45 WIBJAYAPURA, KOMPAS.TV - Perwakilan keluarga Lukas Enembe, Yunus Wonda, menyampaikan permintaan maaf atas kericuhan yang terjadi saat arak-arakan jenazah dilakukan dari Sentani, Kabupaten Jayapura, menuju ke Koya Tengah, Kota Jayapura, pada Kamis (28/12/2023).
Saat arak-arakan berlangsung, massa sempat melakukan pembakaran mobil, pelemparan batu ke aparat dan bangunan sekitar, hingga perusakan sejumlah fasilitas.
"Saya atas nama keluarga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas semua peristiwa yang terjadi," kata Wonda, Jumat (29/12/2023).
Baca Juga: Pemakaman Lukas Enembe Tertunda Lagi, Kali Ini karena Hujan
Dia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Papua yang telah menerima jenazah Lukas Enembe dengan baik di Jayapura. Namun, ia juga menyayangkan tindakan tidak terpuji yang dilakukan.
“Kami sangat menyayangkan ada beberapa peristiwa di Sentani, Waena, dan Abepura yang mengakibatkan terjadinya pemukulan dan perusakan ruko serta restoran dan kantor maupun beberapa kendaraan," ujarnya.
Menurutnya, insiden itu di luar rencana dan skenario pihak keluarga. Sebab, keluarga telah mengikuti arahan gereja dan keputusan Sinode Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Papua terkait prosesi pemakaman Lukas.
Wonda mengatakan pihak keluarga hanya ingin kedamaian dan kehangatan dari masyarakat Papua.
Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) itu menambahkan, pihak keluarga menginginkan semua proses pemakaman almarhum Lukas Enembe berjalan dengan baik dan penuh tanggung jawab serta kedamaian.
"Ini memang di luar dan harapan keluarga kami dan kami berharap semua masyarakat tidak terpengaruh isu yang dapat menimbulkan kekacauan," ujarnya.
Baca Juga: Jenazah Lukas Enembe Diarak sampai Malam, Pemakaman Baru Bisa Dilakukan Hari Ini
Sebagai informasi, arak-arakan jenazah Lukas Enembe diwarnai kericuhan berupa pelemparan batu, pembakaran kendaraan, dan perusakan bangunan, Kamis (29/12/2023).
Dikabarkan 14 korban mengalami luka-luka, termasuk Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, delapan aparat keamanan, dan lima warga setempat.
Selain itu, satu mobil dibakar, lima kendaraan rusak berat, dan sekitar 25 bangunan rusak.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Antara