> >

Selidiki Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali, Polisi Bentuk Tim Gabungan

Sulawesi | 25 Desember 2023, 12:56 WIB
Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainles Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dilaporkan meledak pada Minggu (24/12/2023). (Sumber: Tribun Palu)

MOROWALI, KOMPAS.TV - Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) sedang menyelidiki peristiwa ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali pada Minggu (24/12/2023) pagi.

Kapolda Sulteng Irjen Pol. Agus Nugroho menyebut pihaknya telah membentuk tim gabungan untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa kecelakaan kerja tersebut.

"Untuk penyelidikan atas peristiwa ini, kami telah membuat tim gabungan," kata Agus di Morowali, Senin (25/12/2023).

"(Tim gabungan) terdiri dari penyidik Polda Sulteng bersama Polres Morowali dengan back up tim penyidik Bareskrim Polri, Tim DVI Biddokkes dan tim Inafis dari Laboratorium forensik Makassar maupun Mabes Polri," jelasnya. 

Agus menerangkan, setelah peristiwa tersebut, pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi termasuk dengan melakukan pengamanan di tempat kejadian perkara (TKP).

Selain itu, ia berujar, operasional PT ITSS juga telah dihentikan sementara untuk kepentingan penyelidikan.

"Untuk saat ini operasioanal PT ITSS kami hentikan sampai adanya penyelesaian dari hasil penyelidikan," ujarnya.

Baca Juga: Ledakan di Smelter Morowali Tewaskan 13 Orang, Walhi Sulteng Desak Pemerintah Stop Produksi PT IMIP

Kronologi Kejadian

Kapolda Sulteng Irjen Pol. Agus Nugroho mengungkapkan ledakan tungku smelter milik PT ITSS terjadi pada Minggu pukul 05.30 pagi WITA, tepatnya di gedung lantai 2 dan lantai 3.

Menurut penjelasannya, peristiwa tersebut terjadi bermula ketika tim teknis PT ITSS akan melakukan perbaikan terhadap salah satu tungku feronito yang ada di lantai 2.

"Namun, pada saat tim teknis melakukan pembongkaran terhadap tungku yang dimaksud, terjadi ledakan disertai dengan semburan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran gedung PT ITSS," ujarnya.

Akibat kejadian itu, kata Agus, 13 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka.

Adapun korban meninggal terdiri dari empat tenaga kerja asing (TKA) dan sembilan tenaga kerja lokal.

Agus menyampaikan, korban meninggal dunia saat ini masih berada di klinik kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Sedangkan korban luka berat telah dirujuk dan ditangani oleh RSUD Morowali.

Sementara korban luka sedang masih dalam tahap observasi di klinik kawasan PT IMIP.

Agus menyebut pihaknya sudah melakukan pemantauan awal di lokasi kejadian. Hasil pemantauan menunjukkan sistem tanggap darurat di wilayah PT IMIP berjalan baik.

"Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan bersama Danrem 132 Tadulako bersama instansi terkait lainnya, sejatinya Alarm system dan tanggap segeraan di kawasan PT IMIP sudah sangat baik," kata Kapolda, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Kemenperin Kerahkan Tim untuk Investigasi Smelter Meledak di Morowali yang Tewaskan 13 Orang

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU