> >

Ledakan di Smelter Morowali Tewaskan 13 Orang, Walhi Sulteng Desak Pemerintah Stop Produksi PT IMIP

Sulawesi | 25 Desember 2023, 12:02 WIB
Safety tenant bekerja sama dengan Tim Safety PT IMIP, dan satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, bersiaga mengamankan lokasi kejadian pascakecelakaan kebakaran tungku smelter No. 41 di Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023). Walhi Sulteng mendesak pemerintah menghentikan produksi nikel di PT IMIP dan memberikan sanksi tegas. (Sumber: ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian)

Kemudian pada 27 April 2023 lalu, dua pekerja dumping milik PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Industry, yang juga berada dalam kawasan PT IMIP, mengalami kecelakaan kerja.

Pekerja bernama Arif dan Masriadi pun tewas dalam kejadian tersebut.

“Lagi-lagi kita melihat bagaimana pekerja yang ditumbalkan guna mengejar keuntungan semata, kecelakaan kerja diakibatkan karena penyediaan APD atau alat keselamatan yang tidak pernah dipatuhi oleh perusahaan," tegasnya.

"Ditambah peraturan jam kerja yang semena-mena, rotasi kerja yang kacau, dan juga peralatan yang dioperasikan tidak terkontrol, merupakan pemicu kecelakaan itu terjadi,” sambung Aulia.

Di sisi lain, kata dia, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, terlihat abai atas kecelakaan kerja yang terjadi.

Dalam catatan Walhi Sulteng, selama periode 2022-2023, tidak ada satu pun perusahaan yang dijatuhi sanksi tegas atas kejadian kecelakaan kerja yang merenggut nyawa pekerja.

Sebaliknya, kata Aulia, perusahaan malah memberikan sanksi kepada para pekerja yang menuntut hak-hak mereka, seperti yang dialami oleh Minggu Bulu dan Amirullah.

"Mereka berdua ditetapkan sebagai tersangka atas peristiwa bentrokan antar pekerja pada 14 Januari 2023 lalu, mereka berdua menjadi tersangka buntut dari aktivitasnya dalam mengadvokasi hak-hak pekerja lainnya," jelasnya. 

Diberitakan sebelumnya, ledakan tungku terjadi di salah satu pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), salah satu tenant yang beroperasi di Kawasan IMIP, Minggu (24/12).

Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan menyebut peristiwa tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, terdiri atas 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal China.

Sementara 46 orang terluka umumnya disebabkan karena terkena uap panas. Sejumlah 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dilakukan observasi oleh Klinik IMIP, dan 5 orang menjalani rawat jalan.

Manajemen PT IMIP menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pascakecelakaan, serta memberikan santunan kepada keluarga korban.

Baca Juga: Ledakan di Smelter PT ITSS Morowali Diduga Terjadi saat Perbaikan Tungku Tengah Dilakukan

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU