ASN di Ponorogo yang Ditemukan usai Meninggal 3 Hari di Rumah Dikenal Tertutup, Anaknya Lapor Guru
Jawa timur | 24 Desember 2023, 00:05 WIB“Belum bisa memastikan kami kapan meninggalnya. Makanya bawa ke rumah sakit,” kata Iptu Sahid.
Dia menyebut, tetangga sekitar rumah DWH mengaku mencium bau menyengat. Rupanya, DWH telah meninggal dunia.
“Makanya kami langsung ke TKP. Informasinya memang selama tiga hari tidak keluar," kata Iptu Sahid, dilansir dari Tribunnews.
Baca Juga: Soal SGIE Gibran di Debat Cawapres, TPN Desak KPU Tegas: Nanti akan Saling Menjebak soal Singkatan
Di sisi lain, Arini yang merupakan guru Q mengaku mendapatkan pesan dari nomor DWH yang memintanya untuk datang ke rumah. Arini bilang bahwa ia cukup dekat dan sering berkomunikasi.
“Waktu pertama hanya meminta saya ke sini. Saya WA (WhatsApp) kembali kan jam 10 itu. Nah, dalam WA tersebut mengaku bahwa yang berbalas pesan adalah anaknya yang berinisial QU,” cerita Arin, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (23/12/2023).
Arin mengatakan bahwa QU memberitahu bahwa ibunya sudah meninggal dunia. Ia langsung menelepon karena terkejut dengan kabar itu.
QU yang menjawab telepon itu hanya mengatakan berulang kali bahwa ibunya sudah meninggal. Arin lantas bergegas ke rumah DWH. Sampai di lokasi, rumah DWH dalam kondisi tertutup, tapi QU ada di teras.
“Saya minta QU membuka pintu, dan benar sudah meninggal dunia. Baru laporan (ke) RT dan polisi,” ucapnya.
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, warga yang tinggal di perumahan Pasadena, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo digegerkan dengan penemuan mayat seorang ibu berinisial DWH (45), Jumat (22/12/2023).
DWH merupakan aparatur negeri sipil (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo yang tinggal berdua bersama anaknya yang masih berusia 10 tahun, QU.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Tribunnews