> >

Warga Dengar Suara Gemuruh dan Petir dari Arah Gunung Slamet

Jawa tengah dan diy | 25 Oktober 2023, 14:18 WIB
Ilustrasi Gunung Slamet. Ini update Gunung Slamet setelah dinyatakan berstatus Waspada pada Kamis (19/10/2023) (Sumber: bpbd.probolinggo.go.id)

BATURRADEN, KOMPAS.TV - Warga sekitar Baturraden, Jawa Tengah mengungkapkan mendengar suara gemuruh dari Gunung Slamet dalam beberapa hari terakhir setelah status gunung dinyatakan waspada, Selasa (24/10/2023).

Kepala Desa Kemutug Kidul, Baturraden, Kardi Daryanto mengaku mendengar suara gemuruh sejak Gunung Slamet dinyatakan waspada. Suara gemuruh tersebut terdengar pada beberapa kesempatan, termasuk tadi pagi dan kemarin sore.

"Tadi pagi dan kemarin sore juga ada suara gemuruh dari arah Gunung Slamet," kata Selasa (24/10) dikutip dari Tribun Jateng.

Baca Juga: Update Gunung Slamet: BPBD Purbalingga Imbau Warga Tak Beraktivitas di Radius 2 Km dari Puncak

Selain suara gemuruh, beberapa warga juga melaporkan mendengar suara yang mirip dengan petir yang berasal dari Gunung Slamet, yang berada di sisi utara Desa Kemutug Kidul.

Kepala Desa Karangtengah, Barkah Pujianto, yang wilayahnya berjarak sekitar 12 km dari puncak Gunung Slamet, juga mengkonfirmasi adanya suara gemuruh.

Namun, dia mencatat bahwa suara tersebut tidak sekerap pada tahun 2014 saat Gunung Slamet berstatus siaga.

Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Tidak Ada Hujan Abu Tetap Waspada

"Ada suara gemuruh, tapi tidak sesering pada tahun 2014 (saat itu Gunung Slamet berstatus siaga)," ujar Barkah.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan status Gunung Slamet dari level normal menjadi level waspada sejak Kamis (19/10/2023) pukul 08.00 WIB.

 

Pada Senin (23/10/2023), dilaporkan terjadi satu kali gempa vulkanik dengan amplitudo 9 mm, lama gempa 12 detik, dan satu kali gempa tektonik dengan amplitudo 7 mm, lama gempa 38 detik.

Baca Juga: Gunung Slamet Waspada, Ini Penyebab dan Imbauan PVMBG

Selain itu, terdapat satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-7 mm, dominan 2.5 mm.

Rekomendasi untuk warga dan pengunjung adalah tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU