PTPN Group Riset Sistem Sensorik Tingkatkan Produksi CPO di Pabrik
Kalimantan | 12 Oktober 2023, 15:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) melalui dua anak perusahaannya, PT Perkebunan Nusantara V dan PT Riset Perkebunan Nusantara berkolaborasi bersama mengembangkan sistem sensorik di pabrik kelapa sawit sebagai upaya untuk memaksimalkan produktivitas crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah.
Direktur PT Perkebunan Nusantara V Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Selasa (10/10/2023) mengatakan penelitian tersebut berlangsung di salah satu pabrik kelapa sawit (PKS) PTPN V Sei Garo, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
"Kami sangat bersyukur Holding Perkebunan Nusantara mempercayakan PTPN V dalam pelaksanaan riset bersama RPN. Bagi kami, riset ini sejalan dengan semangat transformasi dan digitalisasi serta penerapan IoT (internet of things) yang kami usung dalam kurun waktu empat tahun terakhir," kata Jatmiko.
Baca Juga: PTPN Group Salurkan Beasiswa Pendidikan untuk Siswa SMP Anak Warga Berpenghasilan Rendah di Surabaya
Untuk diketahui bahwa riset PTPN V dan RPN yang berlangsung selama hampir setahun terakhir ini mengangkat tema tentang Optimasi Pengaturan Level Mass Passed to Digester Pada Stasiun Digester. Ia menjelaskan bahwa riset tersebut merupakan salah satu riset unggulan Holding Perkebunan yang dilaksanakan oleh PT RPN di PTPN V.
Dalam riset yang diproyeksikan rampung pada November 2023 mendatang itu, lanjut dia, diharapkan dapat menghasilkan paket teknologi yang mampu menekan losses atau potensi kehilangan serta meningkatkan produksi CPO pada saat pengolahan di stasiun digester.
Kepala Bagian Perencanaan, Sustainability, dan Teknologi Informasi PTPN V, Ifri Handi Lubis menambahkan bahwa stasiun digester sendiri merupakan salah satu stasiun yang krusial di pabrik kelapa sawit.
Baca Juga: Produk NUSAKITA PTPN Group Hadir pada Pekan Raya Lampung 2023, PTPN VII Ikut Promosikan Produk Mitra
Stasiun ini, kata dia, berfungsi untuk melumatkan buah sawit sehingga memenuhi kondisi untuk di-press. Agar digester dapat bekerja secara maksimal, level buah di dalam digester harus dijaga setiap saat.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengadopsi sistem level control otomatis pada stasiun digester guna menghasilkan proses produksi minyak kelapa sawit yang efektif dan
efisien," tuturnya.
"Dengan mengamati besarnya daya yang dibutuhkan oleh motor, proses pengaturan level dilakukan dengan mengaplikasikan penggunaan kill-switch pada motor dan komponenkomponen lain yang terlibat untuk mengatur banyaknya buah yang keluar dan masuk dari kettle digester. Indikator keberhasilan dari percobaan ini diukur dengan parameter delay algoritma, wrong algoritma, losis minyak, dan kualitas biji," lanjutnya merincikan.
Baca Juga: Empat Tahun Transformasi BUMN, Kinerja PTPN Group Meningkat
Melalui penelitian ini, diharapkan stasiun digester menjadi lebih optimal yang berefek terhadap peningkatan produktivitas pabrik kelapa sawit.
Untuk selanjutnya, ia mengatakan dengan adanya penelitian ini, di masa mendatang berpotensi untuk dikembangkan menjadi paket teknologi yang dapat dikontrol dari jarak jauh menggunakan perangkat seperti telepon pintar.
"Jika terbukti riset ini efektif untuk menurunkan lossis CPO dan layak secara ekonomis, maka riset ini nantinya akan diterapkan di PKS PTPN Group lainnya," ujarnya.
PTPN V terus memperkuat program digitalisasi jelang dibentuknya sub holding Palm Co. Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut kini dalam fase integrasi penuh digital melalui program E-Plantation dan ditargetkan rampung tahun 2023 ini.
Baca Juga: Empat tahun BUMN di Bawah Kepemimpinan Erick Thohir, Berikan Dorongan Besar Bagi PTPN Group
Jatmiko mengatakan bahwa integrasi tersebut meliputi penerapan Geospatial Based, Internet of Things, enterprise resource planning (ERP Based), Mobile & Web Apps Based.
Menurut Jatmiko, digitalisasi merupakan hal yang tak dapat dihindarkan untuk tetap mampu bersaing dan menghadapi perubahan di masa mendatang.
"Bergerak menuju 4.0 adalah keniscayaan yang tak mungkin dihindarkan," demikian Jatmiko.
Penulis : KompasTV-Pontianak
Sumber : Kompas TV