> >

Bukan hanya Tanah Abang, Pasar Klewer di Solo juga Sepi Pembeli, Ini Tindakan Gibran

Jawa tengah dan diy | 4 Oktober 2023, 13:08 WIB
Tidak hanya Pasar Tanah Abang, para pedagang di Pasar Klewer di Solo, Jawa Tengah, juga mengeluhkan sepinya pembeli. Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti keluhan para pedagang itu. (Sumber: Pemkot Solo)

SOLO, KOMPAS.TV- Tidak hanya Pasar Tanah Abang, para pedagang di Pasar Klewer di Solo, Jawa Tengah, juga mengeluhkan sepinya pembeli.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti keluhan para pedagang itu. 

Salah satunya dengan menertibkan pedagang pakaian yang menggunakan mobil di pinggir jalan, yang membuat konsumen enggan masuk ke pasar.

"Ya nanti kami tindak lanjuti lagi ya, nanti kami tertibkan (penjualan mobil)," katanya di Solo, seperti dikutip di Antara

Ia juga tak memungkiri sepinya Pasar Klewer selama beberapa tahun terakhir, karena konsumen beralih ke loka pasar atau marketplace

Baca Juga: Jokowi Instruksikan Barang Impor Murah dari China Dibendung, Diduga Ilegal dan Hasil Dumping

"Kalau penjualan itu (online) nggak bisa dihindari," ujarnya. 

Gibran mendukung penertiban penjualan online, dimana media sosial dipisahkan dengan e-commerce. Ia mengungkap ada praktik dagang yang dilakukan TikTok Shop yang merugikan UKM yang sama-sama berjualan di TikTok. 

"Sudah terbukti merk asli Indonesia, UMKM Indonesia yang sebelumnya berjualan di TikTok Shop akhir-akhir ini pada mengeluh sepi," ucap Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (25/9).

Hal itu terjadi karena pelaku UKM dalam negeri diduga mengalami shadow banning. Yaitu konten mereka dibatasi atau disembunyikan, tanpa pemberitahuan kepada pengguna.

Baca Juga: TikTok Shop Berhenti Beroperasi, Belum Ajukan Izin Jadi E-Commerce hingga Saat Ini

"Dulu rame, ada shadow banning, ngerti-ngerti (tahu-tahu) terblokir. Ketika terblokir tiba-tiba ada produk dari China dengan spek yang sama masuk. Nakalnya di situ," tambahnya. 

"Itulah kenapa saya rasa media sosial dan e-commerce harus terpisah, biar fair," lanjutnya. 

Di kesempatan berbeda, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer Tavip Harjono menyatakan, para pedagang di Klewer yang rata-rata sudah berusia tua kurang melek teknologi. 

Sehingga hanya sedikit yang beralih memasarkan produk merema secara online saat kunjungan ke Pasar Klewer sepi. Lain halnya dengan para pedagang di Beteng Trade Center (BTC) Solo.

Baca Juga: 2 Juta Beras Impor Masuk November, Pimpinan DPR Minta Warga Jangan Panik

Tavip menuturkan, para pedagang di BTC Solo rata-rata berusia muda sehingga lebih paham teknologi. Sehingga saat tren belanja offline lesu, mereka beralih ke online

Faktor lain yakni menjamurnya pedagang pakaian yang menggunakan mobil di Alun-alun Solo. Pedagang dengan mobil tersebut ada di dekat kawasan parkir sehingga lebih mudah menjangkau konsumen.

"Persaingan paling berat adalah pedagang bermobil. Pedagang mobil itu jumlahnya ratusan, omzetnya bisa mencapai miliaran rupiah," katanya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU