Permintaan Terakhir Remaja Perempuan Korban Karnaval Sound System di Malang: Foto Bareng Keluarga
Jawa timur | 26 September 2023, 14:41 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Renita Sintia Sari (14) remaja perempuan korban karnaval sound system di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sempat menyampaikan permintaan terakhirnya kepada keluarga.
Permintaan terakhir Renita tersebut diungkapkan oleh sang ayah, Ali Zaini, di kediamannya, Senin (25/9/2023).
Ali mengatakan, sebelum acara karnaval di mulai, Renita meminta berfoto bersama kedua orang tua dan kakaknya.
Menurutnya hal ini tidak biasa dilakukan oleh Renita. Terlebih, kata Ali, Renita merupakan sosok yang pendiam dan jarang berfoto.
"Kemarin minta kenang-kenangan foto bersama. Katanya yah, ayo foto yah buat kenang-kenangan," ucap Ali menirukan permintaan terakhir anaknya tersebut, dikutip Suryamalang.com.
Peristiwa nahas itu terjadi di dekat Pasar Sayur, saat korban bersama dirinya mengikuti karnaval Minggu (24/9/2023).
"Kejadiannya kemarin malam, sekira pukul 22.30 WIB di dekat Pasar Sayur," tutur Ali.
Baca Juga: Buron 1,5 Tahun, Pelaku Pencabulan di Malang Ditangkap!
Bahkan, Ali juga mengaku sempat menyaksikan secara langsung kejadian nahas yang menimpa anaknya.
"Waktu itu saya membawa ogoh-ogoh, tiba-tiba mobil dari arah belakang menabrak saya, terus ke barisan anak-anak juga. Saya sempat ambil video tapi ngeri," ucapnya.
Saat itu, Ali tertabrak di bagian tengkuk dan mengakibatkan dirinya tidak sadarkan diri. Namun kondisi lukanya tidak begitu parah.
Warga sekitar yang mengetahui Renita menjadi korban lantas memberitahukan kepada Ali.
Nahas, nyawa Renita tak dapat terselamatkan karena mengalami luka di bagian kepala dan meninggal di lokasi kejadian.
Mengenai mobil pikap yang memuat konsumsi dan menabrak peserta karnaval merupakan mobil milik Ali.
"Yang nabrak itu mobil saya sendiri. Dikendarai oleh Pak RT," terangnya.
Pengemudi mobil pikap tersebut bernama Ustadi (63) warga setempat.
Ali mengaku bahwa mobil saat itu dalam keadaan baik-baik saja. Tidak ada kendala baik rem blong maupun lainnya.
Ia menduga pengemudi kurang menguasai kemudi mobil, sehingga lepas kendali dan menabrak peserta karnaval.
Meski demikian, Ali menganggap peristiwa itu sebagai takdir.
"Sudah takdirnya begini," katanya.
Baca Juga: Jelang 1 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Mahasiswa di Malang Ajak Terus Merawat Ingatan
Pada Senin (25/9/2023) sekira pukul 10.00 WIB rumah duka Renita tak henti-hentinya didatangi oleh para pelayat.
Keluarga serta kerabat masih tidak percaya jika Renita harus meninggal dalam acara karnaval yang digelar di desanya, Minggu (24/9/2023) malam.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Suryamalang.com