> >

Air Sumur Diduga Tercemar BBM di Gunung Sindur Bogor, Warga: Saat Dicoba di Motor, Hidup

Jabodetabek | 9 September 2023, 12:56 WIB
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengambil sampel air dan cairan dari sumur warga yang berubah warna biru atau diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM), Jumat (8/9/2023). (Sumber: KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

BOGOR, KOMPAS.TV - Air sumur yang digunakan sejumlah penduduk di Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM).

Seorang warga bernama Irsyad (57 tahun) pun mencoba memasukkan air terkontaminasi itu ke dalam tangki sepeda motor. Hasilnya, menurut dia, mesin motor bisa hidup.

"Pas dijajal (dicoba) di motor, hidup," ujarnya, Jumat (8/9/2023). 

Tak hanya itu, Irsyad juga melakukan percobaan dengan mencelupkan kertas ke dalam air tersebut. Setelah disulut api, menurut dia, kertas itu terbakar. 

"Ini sudah murni bahan bakar minyak, bukan lagi air," ucapnya.

Tercemarnya air sumur, yang sampai berwarna biru pekat, diketahui Irsyad pada Kamis (7/9/2023) malam. Awalnya, Irsyad sempat mencium sumurnya berbau BBM, tapi airnya belum berubah warna.

Ia mengaku air sumurnya sudah berbau tidak enak sejak tujuh tahun lalu. Namun karena airnya masih jernih, ia dan warga sekitar menilai masih bisa digunakan.

"Karena awalnya air masih jernih, jadi reaksi masyarakat masih bisa digunakan untuk MCK (mandi, cuci, kakus), kecuali untuk minum ya ada rasa bau udah gak berani lagi," ungkapnya, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kemarau Panjang, Warga di Kendal Buat Sumur Darurat di Tengah Sungai

Dilansir Tribunnews.com, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat dan pihak SPBU 34.163.17 di Jl. Serepong-Parung, Kabupaten Bogor, telah melakukan pengecekan atas laporan warga yang menduga adanya kontaminasi Pertamax pada air sumur warga pada Kamis (7/9) pukul 15.00 WIB.

Sales Branch Manager (SBM) Rayon VIII Pertamina Patra Niaga dan pihak SPBU melakukan pengecekan terhadap 4 (empat) sumur pantau dan sumur bor di SPBU 34.163.17.

Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan menuturkan, tidak ada kebocoran pada tangki pendam.

"Dari hasil pengecekan tidak terdapat kontaminasi BBM dan tidak terdapat kebocoran pada tangki pendam," ungkap Eko, Jumat (8/9/2023).

Sementara, kata dia, dari sampel air yang dibawa warga, ada indikasi air sumur tercemar BBM Pertalite, bukan Pertamax.

"Sementara itu, dari sampel air yang di bawa oleh warga dari sumur yang berjarak 4-5 rumah dari SPBU, terindikasi tercampur oleh BBM jenis Pertalite namun posisi perumahan warga di dataran yang lebih tinggi dan berjarak 100-150 meter atau sekitar tiga sampai empat rumah dari belakang SPBU," kata Eko.

Adapun Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Gunung Sindur Kompol Budi Santoso mengatakan total ada 12 sumur milik warga yang diduga tercemar BBM. 

"Untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, kami langsung memasang garis polisi dan mengimbau warga tidak melakukan aktivitas di area tersebut," jelasnya, Kamis. 

Untuk membuktikan ada-tidaknya pencemaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor bakal melakukan penelitian dengan uji fingerprint minyak contoh atau sampel air. 

"DLH akan melakukan sampling air yang diduga tercemar BBM di sumur milik warga, dan minyak di tangki pendam milik SPBU 34.16317," terang Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Pengelolaan Limbah B3 DLH Kabupaten Bogor Gantara Lenggana, Jumat, dilansir dari Tribunnews Bogor

Penelitian ini bertujuan untuk memastikan apakah minyak dalam air sumur warga identik dengan minyak di tangki pendam SPBU tersebut.

Baca Juga: 13 Tahun Krisis Air Bersih, Polres Sukabumi Kota Bantu Buatkan Sumur

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com


TERBARU