> >

Duh, Kualitas Udara di DKI Jakarta Pagi Ini 23 Agustus Masih Tidak Sehat

Jabodetabek | 23 Agustus 2023, 08:29 WIB
Pengunjung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memakai masker saat melihat Jakarta yang berkabut pada Kamis (10/8/2023). Pada hari ini, Rabu (23/8), kualitas udara buruk masih terjadi di Jakarta dan wilayah sekitarnya. (Sumber: KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kualitas udara di DKI Jakarta pada pagi hari Rabu (23/8/2023) tergolong dalam kategori tidak sehat. Data IQAir menunjukkan Jakarta menduduki peringkat kualitas udara terburuk keempat di dunia.

Indeks kualitas udara (AQI US) DKI Jakarta mencapai angka 157 dengan tingkat polusi yang tinggi membuat udara di Jakarta tidak sehat bagi pernapasan pada pagi ini.

Konsentrasi polutan tertinggi yang masih mendominasi udara DKI Jakarta adalah PM 2.5 yang mencapai 13,2 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Kebijakan Pemprov DKI Jakarta Atasi Polusi Udara: ASN 50 Persen WFH dan Larangan Bawa Kendaraan

IQAir merekomendasikan beberapa langkah untuk melindungi diri dari dampak buruk kualitas udara.

Mengenakan masker pelindung, menggunakan alat penyaring udara di dalam ruangan, menutup jendela, serta menghindari aktivitas luar ruangan adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi risiko terpapar udara luar yang tercemar.

Melihat penyebab masalah polusi udara ini, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan beberapa sektor yang berkontribusi pada tingginya polusi udara di Jakarta.

Baca Juga: ASN Jakarta WFH, Puan Maharani Minta Daerah Penyangga Atur Industri Nakal Penyumbang Polusi Udara

Sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar dengan 44 persen, diikuti oleh sektor industri (31 persen), manufaktur (10 persen), perumahan (14 persen), dan sektor komersial (1 persen).

Kendaraan bermotor yang berlimpah dan pembangkit listrik berbasis batubara menjadi pemicu utama dalam memperburuk kualitas udara di ibu kota.

 

Selain kendaraan bermotor, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan batubara juga menjadi penyumbang signifikan polusi udara.

Lebih mencemaskan lagi, sekitar 16 PLTU berbasis batu bara tersebar di sekitar wilayah Jakarta, dengan 10 di antaranya berlokasi di Banten dan sisanya di Jawa Barat.

Baca Juga: Waspada di Tengah Polusi Udara, 7 Makanan Ini Bisa Bantu Bersihkan Paru-Paru

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, IQAir


TERBARU