Menengok Rumah Dua Negara yang Ada di Pulau Sebatik, Berdiri di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Kalimantan | 17 Agustus 2023, 20:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Rumah yang ada di Desa Aji Kuning, Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, mungkin tak ada duanya di Indonesia. Pasalnya, rumah tersebut berdiri di atas dua negara, yakni Indonesia dan Malaysia.
Halaman rumah ini tampak seperti rumah pada umumnya, ada pagar kayu dan kanopi yang berdiri terawat karena difungsikan sebagai kafe. Pagar dan dinding dicat dengan warna merah putih.
Bendera Merah Putih juga rampak berkibar di halaman rumah sebagai bagian dari perayaan HUT ke-78 RI.
Baca Juga: Sebut Selama 78 Tahun Merdeka Sudah Banyak Presiden Bekerja, Anies: Pemerataan Harus Diperhatikan
Pengunjung bisa masuk ke dalam dengan menaiki anak tangga. Pada daun pintu, ada nama pemilik rumah, yakni Hj. Hajerah binti Saing yang ditulis di atas selembar pelat.
Hal yang paling unik dari rumah ini adalah adanya dua bagian yang berbeda. Bagian depan yang masuk ke wilayah Indonesia terdiri dari ruang tamu, ruang depan, dan ruang makan.
Ruang tamu dengan cat dinding orange itu diisi sofa, pot bunga, dan satu televisi datar. Pada dindingnya, terpasang foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, serta Garuda Pancasila di tengah.
Ada juga satu ruangan yang berfungsi sebagai musala. Sajadah dan perlengkapan beribadah tersedia. Terdapat gambar kaligrafi pada dindingnya.
Baca Juga: Iring-iringan Kirab Budaya Kereta Kencana di Istana Merdeka Jakarta Usai Upacara Penurunan Bendera
Masuk lebih dalam, pengunjung akan menemukan papan petunjuk arah yang saling berlawanan arah. Penunjuk bertuliskan Indonesia mengarah ke bagian depan rumah, sedangkan petunjuk bertuliskan Malaysia mengarah ke belakang rumah.
Bagian rumah yang masuk ke wilayah Malaysia dindingnya didominasi warna hijau. Bagian ini dulunya berfungsi sebagai dapur dan ruang makan. Tampak foto Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, tokoh-tokoh Malaysia, dan bendera Malaysia.
Saat ini, pemilik rumah sudah tidak menghuni rumah tersebut agar pengunjung bisa bebas menyambangi rumah tersebut. Tak ada biaya masuk, tetapi ada kotak untuk menampung uang guna biaya perawatan.
Baca Juga: Tali Putus saat Pengibaran Bendera, Seorang Polisi di Boyolali Panjat Tiang Setinggi 10 Meter
Prajurit TNI yang bertugas di wilayah perbatasan di Pulau Sebatik, Jufriyanto, menjelaskan bahwa pemilik memang menghibahkan rumah ini untuk dijadikan sebagai ikon Pulau Sebatik.
“Ini sudah jadi ikon (Pulau) Sebatik, meski acuannya patok lama sebagai rumah dua negara,” ujar Jufri.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.com