Update Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Pasien B Akhirnya Bersedia Tes DNA Pekan Depan di RSCM
Jabodetabek | 16 Agustus 2023, 05:45 WIBBOGOR, KOMPAS.TV - Kasus bayi tertukar di Bogor kini mendapat perkembangan. Pasien B akhirnya bersedia menjalani tes deoxyribonucleic acid atau DNA.
Tes DNA ini untuk mengetahui apakah materi genetik bayi pasien B sama dengan informasi genetik sang ibu. Atau sebaliknya, apakah bayi pasien B memiliki informasi genetik sama dengan Siti Mauliah (37), warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, pasien yang curiga bayi yang dirawatnya bukan anak kandungnya.
Diketahui, keduanya melahirkan di Rumah Sakit Sentosa Bogor di hari yang sama pada 18 Juli 2022. Bayi laki-laki mereka diduga tertukar.
Terkait tes DNA, Siti yang sebelumnya telah melakukan tes DNA dengan bayi laki-laki yang sudah dirawatnya, mendapat hasil negatif. Artinya, bayi yang selama ini dirawatnya bukanlah anak biologis Siti.
Baca Juga: Lakukan Pendekatan ke Keluarga, Polres Bogor Siap Kawal Tes DNA Bayi yang Tertukar!
Sebelumnya, pasien B yang diketahui warga Tajur Halang, Kabupaten Bogor, tidak pernah mau datang atau bersedia tes DNA.
Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengapresiasi keinginan pasien B untuk melakukan tes DNA. Hal tersebut merupakan kabar baik bagi kliennya yang selama ini mencari keberadaan buah kandungnya.
"Ini yang kita tunggu-tunggu bahwa sudah ada kabar adanya kemauan tes DNA dari pihak pasien B," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (15/8/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Rusdy menjelaskan, proses tes DNA terhadap bayi pasien B akan dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Berdasarkan koordinasi yang dilakukan olehnya dan kuasa hukum pasien B, tes DNA dilakukan pada pekan depan.
Baca Juga: Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Perawat RS Sebut Hanya Gelangnya Saja yang Tertukar
"Sudah dikabarkan juga kepada saya, (tes DNA) akan dilakukan di RSCM. Kalau surat yang masuk kepada kami itu tanggal 21 (Agustus)," ujar Rusdy.
Kemauan pasien B menjalani tes DNA membuat Siti berlega hati. Siti menyatakan dirinya tetap menjalin komunikasi dengan pasien B, walaupun jika nantinya hasil tes DNA positif.
Ia tidak mau komunikasi terputus lantaran bayi laki-laki yang diduga milik pasien B dirawat dengan sepenuh hatinya. Begitu juga pasien B yang merawat anak Siti.
"Kalau misalnya ini bener anak kita ketuker, kita kan udah saling urus bayi masing-masing, mudah-mudahan kita ke depan saling bersilaturahmi, jadi saling kunjung-mengunjungi. Kita menyambungkan untuk kekeluargaan jadi saudara, lah, selamanya," ujar Siti.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV