Hasil Penyelidikan Polisi, Ternyata Hasanuddin Bukan Pencuri seperti yang Dituduhkan Sekuriti Ancol
Jabodetabek | 7 Agustus 2023, 19:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi mengungkapkan hasil penyelidikan pihak kepolisian terkait kasus penganiayaan yang menewaskan pria bernama Hasanuddin (42) oleh lima sekuriti Taman Impian Jaya Ancol.
Kompol Binsar memastikan bahwa korban berusia 42 tahun itu bukanlah pelaku pencurian sebagaiman para pelaku. Binsar dapat mengatakan demikian karena tak menemukan bukti terkait pencurian tersebut.
"Sejauh ini, kami tidak menemukan bukti bahwa korban (Hasanudin) ini melakukan pencurian," kata Binsar dikutip dari Kompas.com pada Senin (7/8/2023).
Baca Juga: Sosok Pria yang Tewas Dianiaya 5 Sekuriti Ancol Ternyata Pimpinan Partai Politik di Jakarta Utara
Binsar menjelaskan, para sekuriti Ancol tersebut menuding korban Hasanudin sebagai pencuri lantaran gerak-geriknya dianggap mencurigakan saat memasuki area Ancol.
Terlebih, kata dia, saat memasuki kawasan Ancol, korban Hasanuddin tidak menaiki kendaraan, melainkan jalan kaki. Karena dianggap mencurigakan itulah, korban Hasanuddin kemudian diamankan.
"Memang korban masuk ke area dengan berjalan kaki. Saksi satu, yakni T, melihat gerakan korban yang mencurigakan, lalu diamankan dan dibawa ke posko dan diinterogasi," ucapnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pademangan Iptu I Gede Gustiyana memastikan bahwa korban Hasanudin datang ke kawasan Ancol untuk berwisata.
Sebelumnya diberitakan, Hasanuddin dilaporkan tewas pada Sabtu (29/7/2023). Berawal ketika salah seorang sekuriti Ancol mengamankan Hasanudin karena dicurigai sebagai pencuri.
Baca Juga: Cerita Sekuriti yang Halangi Mustopa Masuk untuk Temui Ketua MUI, Sempat Diancam Bakal Dihabisi
Hal itu dilakukan karena sekuriti Ancol sebelumnya mendapatkan tekanan dari manajemen Taman Impian Jaya Ancol lantaran kerap terjadi tindak pidana pencurian di kawasan wisata terbesar di DKI Jakarta itu.
Setelah mengamankan Hasanudin, para sekuriti kemudian merasa tidak puas karena tidak ditemukan satu pun barang bukti.
Selain itu, pengakuan pun tidak keluar dari mulut Hasanudin yang ternyata menjabat sebagai pimpinan Perindo tingkat kecamatan itu.
Imbasnya, para sekuriti masing-masing berinisial P (35), H (33), K (43), S (31), dan A (DPO) marah dan melampiaskannya dengan menganiaya Hasanudin secara brutal.
Setelah mengalami luka-luka akibat penganiayaan itu, oleh para pelaku, korban sempat disiram dengan cairan cabai.
Baca Juga: Istri Pria yang Tewas Dianiaya Sekuriti Ancol Berencana Tuntut Pengelola
Setelah korban terlihat lemas, tidak berdaya dan mulai hilang kesadaran, dua dari lima pelaku memasukkan Hasanudin ke dalam mobil.
Mereka kemudian berniat untuk melepaskan Hasanuddin di luar kawasan Ancol, namun saat dalam perjalanan, Hasanudin meninggal dunia.
Polisi pun telah menangkap empat dari lima pelaku penganiayaan terhadap Hasanuddin. Mereka masing-masing berinisial P, H, K, dan S. Saat ini, keempat orang itu ditahan di rumah tahanan Polsek Pademangan.
Baca Juga: Sederet Fakta 4 Sekuriti Aniaya Pengunjung Ancol Dikira Copet hingga Tewas
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com