Pembunuhan Mahasiswa UI Ternyata Sudah Direncanakan, Pelaku Belajar dari Youtube untuk Habisi Korban
Jabodetabek | 5 Agustus 2023, 15:59 WIBDEPOK, KOMPAS.TV - Pria berinisial AAB (23) yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia atau UI nekat membunuh adik tingkatnya bernama Muhammad Naufal Zidan (19).
Adapun jasad korban ditemukan di indekosnya yang berada di Kukusan, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, pada Jumat (4/8/2023). Mahasiswa Sastra Rusia UI itu tewas dalam kondisi terbungkus kantong plastik.
Penemuan jenazah korban tersebut berawal dari orang tua Naufal Zidan yang tidak dapat menghubungi anaknya sejak Rabu (2/8/2023).
Baca Juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI: Tidak Ada Masalah Pribadi dengan Korban, Saya Putus Asa
Karena khawatir, orang tua korban kemudian meminta tolong kepada keluarganya yang berada di Jakarta untuk menengok korban di indekosnya.
Setelah menyambangi kos-kosan korban, baru diketahui ternyata Naufal Zidan telah tewas dan jasadnya ditemukan di kolong tempat tidur.
"Korban ditemukan terbungkus kantong plastik di kolong tempat tidur. Ada sepuluh tusukan di leher, dada, dan bagian tubuh lain,” kata Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal atau Wakasatreskrim Polres Metro Depok Ajun Komisaris Polisi Nirwan Pohan pada Sabtu (5/8/2023).
Nirwan mengungkapkan, pembunuhan yang dilakukan pelaku AAB terhadap korban Naufal Zidan sudah direncanakan sejak Senin, 31 Juli 2023.
"Pelaku siapkan rencana pembunuhan ini sejak Senin,” ucap Nirwan.
Dua hari kemudian atau pada Rabu, kata Nirwan, pelaku AAB mengeksekusi korban sekitar sore hari menjelang malam.
Baca Juga: Polisi Sebut Mahasiswa UI yang Dibunuh Senior Sempat Melawan, Cincin Pelaku Tertelan Korban
Nirwan mengungkapkan, pelaku AAB belajar dari media sosial Youtube untuk membunuh korban Naufal Zidan. Untuk melancarkan aksinya, dia mempersenjatai diri dengan pisau lipat. Pelaku pun menusuk korban berulang kali hingga tewas.
Tak hanya membunuh korban, lanjut Nirwan, pelaku AAB juga mengambil barang-barang korban berupa dompet, laptop, hingga telepon seluler korban.
Selanjutnya, pelaku pergi meninggalkan korban di kosannya. Namun, Nirwan menuturkan, keesokan paginya, pelaku AAB kembali ke indekos korban dengan membawa kantong plastik dan kapur barus.
Pelaku AAB lantas membungkus jasad korban dengan plastik, membersihkan kamar korban, serta membubuhkan kapur barus untuk menghilangkan aroma amis darah.
Sementara itu, pelaku AAB membeberkan motifnya menghabisi nyawa adik tingkatnya itu karena terlilit utang dengan teman-temannya dan pinjaman online atau pinjol, serta gagal dalam berinvestasi kripto.
Baca Juga: Pembunuhan Mahasiswa UI, Pelaku Terlilit Utang Gegara Kripto dan Sempat Pinjam Uang kepada Korban
“Utang pinjol dan utang ke teman-teman hampir Rp15 juta," kata AAB yang dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Metro Depok.
Pelaku AAB pun menambahkan, sebenarnya orang tuanya juga sudah membantu dirinya untuk melunasi utang-utangnya tersebut.
Tetapi, AAB mengaku ingin menyelesaikan masalahnya sendiri hingga akhirnya merasa putus asa dan memutuskan membunuh korban.
"Saya coba dari cara yang benar, sampai terakhir rugikan banyak orang,” ujar AAB.
Dalam kasus pembunuhan ini, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa laptop, ponsel, pisau lipat, dompet, kantong plastik berisi baju, celana, dan jaket yang digunakan pelaku pada saat membunuh korban.
Baca Juga: Fakta-fakta Mahasiswa UI Dibunuh Senior: Ditemukan Terbungkus Plastik, Banyak Luka Tusuk di Dada
Atas perbuatannya, pelaku AAB dijerat Pasal 340 juncto Pasal 338 KUHP dan Pasal 365 Ayat 3 KUHP tentang pembunuhan dan pencurian.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV