Mantan Bacaleg PDIP yang Dikeroyok Massa di Lombok Disebut Tak Mencabuli Anaknya
Bali nusa tenggara | 20 Juli 2023, 10:24 WIBBahkan kabar pencabulan tersebut diumumkan lewat pengeras suara masjid. Warga Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, kemudian diminta untuk berkumpul dan mencari keberadaan SS.
Setelah ditemukan, massa langsung menghajar SS hingga babak belur. Tohari mengatakan selain ada intimidasi, ada juga kesalahpahaman antara anak sulung SS dengan warga.
Anak SS, kata Tohri, pernah bercerita kepada warga bahwa dirinya pernah dirusak oleh ayahnya. Namun, dirusak yang dimaksud itu bukan harga dirinya, melainkan dikecewakan.
Baca Juga: Fakta Warga Keroyok Bacaleg yang Diduga Cabuli Anak Kandung, Partai Cabut Berkas Pencalonan
"Yang dirusak ini bukan berarti merusak harga dirinya (tapi kekecewaan). Ada keinginan dari anak ini yang ingin dibelikan, tapi berkali-kali dijanjikan tidak belikan, tidak pernah ditepati (oleh SS)," ucap Tohari.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial SS, menjadi bulan-bulanan massa karena diduga melakukan tindak pidana pencabulan.
Aksi massa yang mengamuk hingga akhirnya mengeroyok pria berusia 50 tahun itu terjadi pada Minggu (16/7/2023).
Kabid Humas Polda NTB Kombes Arman Asmara Syarifuddin mengungkapkan kronologi pengeroyokan terhadap SS berawal ketika salah seorang warga mengumumkan dugaan pencabulan yang dilakukan SS kepada anak kandungnya, melalui pengeras suara masjid.
Dalam pengumuman tersebut, warga diminta untuk untuk berkumpul mencari terduga pelaku SS.
"Selang beberapa saat masyarakat berkumpul dan langsung melakukan pencarian terhadap terduga (SS),” kata Kombes Arman melalui keterangan resminya yang dikutip pada Senin (17/7/2023).
Baca Juga: Hakim Pengadilan Negeri Rangkasbitung Dipecat karena Pakai Narkoba di Ruang Kerja Berbulan-bulan
“Saat pencarian, pada akhirnya ditemukan oleh warga, seketika itu juga warga langsung menyerang terduga pelaku."
Selanjutnya, Kombes Arman mengatakan, personel kepolisian yang dipimpin Kapolsek Sekotong beserta para tokoh masyarakat setempat tiba di lokasi pengeroyokan, dan mengevakuasi SS dari amukan massa.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/TribunLombok