Fakta Kasus Mutilasi Sleman, Kenal di Medsos Lalu Beraktivitas Tak Wajar Berlebihan hingga Tewas
Jawa tengah dan diy | 19 Juli 2023, 10:43 WIBPada saat itulah, Endriadi mengungkapkan bahwa ketiganya melakukan aktivitas tidak wajar berupa kekerasan yang berlebihan hingga mengakibatkan korban tewas.
"Kemudian, mereka berkumpul dan melakukan aktivitas yang tidak wajar berupa kekerasan ataupun aktivitas kekerasan berlebihan. Kemudian, dari kekerasan berlebihan itu korban meninggal dunia," ucapnya.
Mengetahui korban tewas, para pelaku panik. Kedua pelaku W dan RD lantas memutuskan untuk memutilasi tubuh korban demi menghilangkan jejak peristiwa.
Endriadi mengatakan akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap kedua pelaku yang memutilasi jasad korban.
Baca Juga: Pria yang Mutilasi Wanita di Klaten Ternyata Residivis Pembunuhan, Pernah Dibui di Nusakambangan
“Untuk lebih tepatnya nanti kami akan melakukan pemeriksaan terhadap psikologi atau kejiwaan terhadap yang bersangkutan," tuturnya.
Sementara itu, Wadirreskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko menegaskan sedang menelusuri grup media sosial yang diikuti oleh para pelaku.
Penelusuran tersebut, kata dia, akan dilakukan melaui pemeriksaan forensik digital pada ponsel milik para pelaku.
"Kami juga melakukan digital forensik di dalam handphone para pelaku. Di dalam handphone pelaku itu kan ada grup-grup WA, grup Facebook atau media sosial lainnya, itu sedang kita dalami," ujar Tri.
Sebelumnya, potongan tubuh manusia ditemukan di area Jembatan Kelor, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman. Dari hasil pemeriksaan, diduga potongan tubuh tersebut merupakan korban mutilasi.
Baca Juga: Pengakuan Warga Lihat Korban R yang Jasadnya Dimutilasi di Solo Terakhir saat akan Ambil Raskin
Hasil identifikasi didapati bahwa korban mutilasi itu berinisial R, warga Pangkal Pinang. Korban berusia 20 tahun dan berstatus sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.com