Sapi Kurban Mengamuk dan Hampir Tabrak Lapak Pedagang di Garut, Ini Penjelasan Dokter Hewan
Jawa barat | 28 Juni 2023, 21:18 WIBSelain itu, cara pemeliharaan sapi juga dapat memengaruhi perilaku hewan herbivora itu.
Baca Juga: Cerita Bocah Kelas 5 SD di Lumajang Bisa Beli Hewan Kurban Sendiri, Hasil Menabung Sejak Kelas 1 SD
"Sapi yang dipelihara ekstensif juga lebih penakut dan mudah stres dibandingkan dengan sapi yang dipelihara di dalam kandang," kata dia dilansir dari Kompas.com.
Supratikno menerangkan, sapi yang pernah mendapatkan perlakuan kasar juga lebih mudah stres dibandingkan sapi yang ditangani dengan baik.
Reaksi sapi, kata dia, akan dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut. Selain itu, ia menambahkan, suasana tempat pemotongan yang ramai tentu akan membuat sapi menjadi stress dan akhirnya mengamuk.
Oleh karena itu, menurut Supratikno, penting memperlakukan hewan dengan baik. Ia juga menyarankan agar hewan korban, terutama sapi, tidak dijadikan tontonan.
Ia mengimbau agar hanya orang yang berkepentingan saja yang ada di lokasi penyembelihan hewan kurban.
Hal itu untuk berjaga-jaga karena masyarakat tidak tahu akan seperti apa perilaku sapi merespons situasi yang dihadapinya.
Dia mengatakan, sapi yang sudah terbiasa dengan manusia, kemungkinan tidak merasa terganggu dengan banyaknya orang di sekitarnya.
Akan tetapi, respons berbeda bisa diberikan oleh sapi liar atau umbaran atau ekstensif.
Apalagi, tambah dia, sapi pesisiran yang masih keturunan banteng. Bisa jadi sapi itu mengamuk karena stres.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/Kompas.com