> >

Kasus Tabungan Siswa SD Miliaran Rupiah Raib, Pihak Koperasi Minta Debitur Sadar Bayar Utang

Jawa barat | 21 Juni 2023, 14:03 WIB
Orangtua siswa SD Negeri 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulung, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat memperlihatkan catatan tabungan anak mereka yang tidak bisa dicairkan setelah lulus, Senin (19/6/2023). (Sumber: Tribun Jabar/Padna)

CIAMIS, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Koperasi Tugu Cijulang Sobirin, memohon kepada anggotanya yang memiliki utang untuk membayar kewajiban mereka. 

Koperasi tersebut sedang berjuang untuk mengumpulkan Rp2,9 miliar untuk mengembalikan simpanan 21 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Cijulang. Sebanyak 61 guru termasuk dalam daftar debitur.

Sobirin memohon kesadaran dan keseriusan dari para debitur untuk segera membayar utangnya.

"Saya mengimbau kepada teman-teman yang punya piutang yang harus dibayar kepada kami, dibayar kepada sekolah. Mohon kesadarannya. Masalah ini akibat dari kelambanan bapak-ibu dalam membayar utang. Saya mohon ada kesedihan dan kesadaran masalah ini cepat selesai," tegasnya dalam Kompas Siang di KompasTV, Rabu (21/6/2023). 

"Sebanyak 61 guru dari total 21 sekolah. Lengkap dengan datanya," jelasnya.

Baca Juga: Kasus Tabungan Murid SD Pangandaran Mandek Rp7,47 Miliar, Nabung Sejak Kelas 1 hingga 6

Sistem Gaji Non-tunai Hambat Pembayaran

Menurut Sobirin, penurunan tajam dalam pembayaran utang dimulai sejak penerapan sistem pembayaran gaji non-tunai.

"Dulu saat pembayaran gaji tunai, itu dulu kan tidak ada larangan bendahara memotong kewajiban ke koperasi atau setoran pinjaman. Jadi utang mereka itu dipotong langsung oleh bendahara dan disetorkan ke kami," jelas Sobirin.

Namun, sejak gaji mulai disalurkan langsung ke rekening, kesadaran anggota untuk menyetor utang ke koperasi menjadi sangat rendah.

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU