> >

Buntut Kerusuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta, Museum Ki Hadjar Dewantara Alami Kerusakan

Jawa tengah dan diy | 5 Juni 2023, 22:08 WIB
Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya, Kota Yogyakarta mengalami kerusakan, buntut aksi kerusuhan yang terjadi di Jalan Tamansiswa pada Minggu (4/6/2023) kemarin.  (Sumber: Dok. Badan Pelestarian Cagar Budaya Di Yogyakarta)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Museum Dewantara Kirti Griya yang terletak di Jalan Tamansiswa Kota Yogyakarta mengalami kerusakan, buntut aksi kerusuhan yang terjadi di ruas jalan yang sama pada Minggu 4 Juni 2023 kemarin.

Museum itu menyimpan koleksi peninggalan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara. Museum itu merupakan bekas tempat tinggal Ki Hadjar Dewantara. 

Ketua Umum Asosiasi Museum Badan Musyawarah Musea (Barahmus) Bambang Widodo menjelaskan, kerusakan terjadi karena sejumlah massa dari salah satu kelompok menerobos masuk ke dalam museum. 

Hal tersebut membuat beberapa perabotan di dalam museum dan area taman mengalami kerusakan. 

Bahkan, kursi-kursi bersejarah rusak, pot-pot tanaman pecah, hingga pintu belakang museum jebol akibat aksi massa. 

Baca Juga: Kronologi Ricuh di Tamansiswa Yogyakarta, Ternyata Gara-gara Ini

"Polisi mengarahkan massa ke sini, mereka tahu massanya banyak. Nah, mereka yang dari luar itu lari menyelamatkan diri masuk ke museum, makanya pintunya dijebol, kursi dilempar," kata Bambang, Senin (5/6/2023) dikutip dari Tribun Jogja. 

"Jadi mereka itu niatnya menyelamatkan diri, tapi mungkin dalam kondisi panik, ya."

"Kursi-kursi itu rusak karena dilempar, taman-taman, pot-pot pecah, pintu belakang itu jebol karena untuk melarikan diri mereka," jelasnya.

Baca Juga: Sri Sultan Sebut Pertikaian di Tamansiswa Tak Berdampak ke Pariwisata: Di Mana Pun Bisa Terjadi

Kerusakan museum ini juga membuat Bambang prihatin. Pasalnya, barang-barang yang ada di dalam museum punya nilai sejarah yang tinggi. 

Sebagai contoh, kursi-kursi yang rusak tersebut dahulu pernah digunakan untuk menerima tamu-tamu penting Ki Hadjar Dewantara, macam negarawan India, Jawaharlal Nehru.

"Benda-benda itu, khususnya kursi-kursi yang rusak itu bersejarah karena di ruang tamu itu Ki Hajar Dewantara menerima tamu-tamu seperti Rabindranath Tagore dan Jawaharlal Nehru, dan sebagainya," papar Bambang. 

Atas kejadian ini, Bambang menyebut masyarakat belum menganggap museum sebagai salah satu tempat penting dan perlu dilindungi. 

"Jadi sosialisasi museum di DIY masih perlu ditingkatkan lagi karena museum sebagai salah satu wahana penguatan pendidikan karakter," pungkasnya. 

Baca Juga: Diduga Suporter dan Kelompok Pesilat Bentrok Tamansiswa Yogyakarta

 

 

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Tribun Jogja


TERBARU