> >

Polisi Ungkap Detik-Detik Siswa SMP Islam Althira Tewas Diduga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 8

Sulawesi | 3 Juni 2023, 05:45 WIB
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib (dua kiri depan) beserta jajarannya didampingi dokter ahli forensik RS Bhayangkara Deny Mathius (dua kanan depan) saat rilis pengungkapan kasus kematian siswa SMP Islam Athira di aula Mapolrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/6/2023). (Sumber: ANTARA/Darwin Fatir)

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Polrestabes Makassar mengungkap kasus kematian siswa kelas VIII SMP Islam Athira berinisial BNY yang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai delapan gedung sekolahnya pada Rabu 24 Mei 2023.

Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sebanyak 24 saksi untuk menyelidiki kematian anak berusia 15 tahun itu.

"Dari proses penyelidikan ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap 24 orang saksi terdiri atas rekan sekolahnya, kemudian guru, tukang bersih-bersih atau OB, dan ada beberapa orang dari Grab (pengemudi transportasi online)," kata Ngajib di Mapolrestabes Makassar, Jumat (2/6/2023).

Baca Juga: LPSK Turun Tangan Selidiki Kasus Pemerkosaan Remaja 15 Tahun oleh 11 Pria di Parigi Moutong

Ngajib memastikan bahwa korban diduga kuat tewas karena bunuh diri. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan saksi-saksi ditambah dengan rekaman kamera pengawas atau CCTV.

Adapun CCTV yang diperiksa yakni di sekolah, termasuk rekaman CCTV tambahan yang didapat dari Hotel Prima di sekitar lokasi korban jatuh, kemudian hasil visum dari kedokteran forensik Rumah Sakit Bhayangkara.

Ngajib mengatakan berdasarkan keterangan salah seorang saksi bahwa pada 24 Mei 2023, korban sempat izin tidak masuk sekolah. Namun, pada hari itu ternyata korban tetap masuk dan tiba di sekolah sekitar Pukul 09.25 Wita.

Ngajib menyebut keterangan saksi mata tersebut telah disesuaikan dengan alat bukti rekaman kamera CCTV dari sekolah korban.

Pada hari itu, kata dia, terbukti bahwa korban datang ke sekolah dalam keadaan sehat. Korban memasuki lantai satu kemudian menaiki lift ke lantai delapan.

Baca Juga: Kondisi Remaja yang Diperkosa 11 Pria Membaik, Ada Kemungkinan Operasi Pengangkatan Rahim Batal

"Dari keterangan saksi, yang bersangkutan menaiki tangga kemudian menuju atap di lantai delapan dan ternyata korban ini beberapa kali berada di lantai delapan tersebut,” ujarnya. 

“Dari rekaman CCTV sekitar Pukul 09.40 Wita, korban ini diduga melakukan bunuh diri dengan lompat dari lantai delapan hingga jatuh ke lapangan.”

Selanjutnya, lanjut Ngajib, pada Pukul 09.41 Wita korban jatuh ke lantai lapangan bola voli sebagaimana dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil penyelidikan itu, penyidik kepolisian lantas menyimpulkan bahwa korban tewas karena bunuh diri dengan lompat dari lantai delapan.

"Berdasarkan keterangan saksi yang ada disesuaikan dari hasil analisa CCTV dan jejak digital, kami menyimpulkan tidak menemukan unsur kekerasan pada korban sebelum ditemukan di lantai," ujarnya.

Baca Juga: TNI-Polri Ditembaki di Kenyam, Kapolres Nduga: Adu Gengsi KKB Yotam Bugiangge dan Egianus Kogoya

Sementara itu, dokter ahli forensik RS Bhayangkara Makassar, Deny Mathius, mengatakan berdasarkan permintaan penyidik, pihaknya bersama tim telah melakukan pemeriksaan luar jenazah selama tiga jam lebih.

"Jadi, hasil-hasil yang ditemukan ini dari foto rontgen dan pemeriksaan luar CT scan terdapat beberapa luka ditemukan di tubuh korban yang disebabkan oleh benda tumpul,” ujarnya.

“Artinya, benda tumpul ini sangat kuat dan benturan yang sangat keras sehingga memberikan gambaran luka memar dan lecet di berbagai tempat.”

Selain luka memar, kata Deny, ditemukan juga kondisi patah tulang di tubuh korban yang dilihat secara langsung ataupun dilihat secara medis kedokteran.

"Menjadi titik fakta yang sangat kuat, yakni adanya patah tulang di sekitar panggul sisi kiri,” tutur Deny. 

Baca Juga: Kompolnas Minta Polri Segera Gelar Sidang Kode Etik Irjen Napoleon dan Brigjen Prasetijo Utomo

“Kemudian paha kiri sampai daerah lengan kiri, kanan juga ada, sampai patah tulang tertutup ataupun yang terbuka. Ruas-ruas tulang belakang juga dan tulang ekor itu ada patah.”

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU