Polisi Kembali Tangkap 2 Tersangka Pemerkosaan terhadap Remaja 15 Tahun di Sulteng, 3 Masih Buron
Sulawesi | 31 Mei 2023, 20:22 WIB"Enam orang ini saksi-saksi yang dianggap mengetahui perkara ini," jelasnya.
Ia mengungkapkan, ada tiga barang bukti yang telah diamankan petugas dari pihak korban, yakni satu lembar celana pendek kain berwarna hitam yang digunakan korban, satu lembar kaos lengan pendek warna ungu, dan satu lembar celana panjang bermotif kotak-kotak warna cokelat.
Selain itu, dari sisi pelaku atau tersangka, polisi juga telah mengamankan satu unit mobil merek Honda Jazz dan satu lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Baca Juga: Kronologi Pemerkosaan ABG 15 Tahun oleh 11 Orang di Sulteng yang Libatkan Kades dan Anggota Brimob
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, seorang anak perempuan di bawah umur di Sulteng disetubuhi oleh 11 orang di tempat dan pada waktu yang berbeda-beda sejak April 2022 hingga Januari 2023.
Korban yang saat kejadian masih berusia 15 tahun itu kini mengalami trauma dan dan gangguan reproduksi hingga berakibat pada operasi pengangkatan rahim.
"Akibat peristiwa ini, korban mengalami trauma dan saat ini mendapatkan perawatan inap di salah satu rumah sakit di Palu karena masih mengalami sakit di bagian perut," kata Kapolres Parimo AKBP Yudy Arto Wiyono di Palu, Selasa (30/5/2023).
Kini, korban harus menjalani operasi pengangkatan rahim. Operasi tersebut segera dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu.
Direktur RSUD Undata Palu dr. Herry Mulyadi mengatakan, operasi harus dilakukan karena, berdasarkan hasil pemeriksaan, apabila tidak dilakukan akan mengancam keselamatan korban.
"Dokter tidak harus mengangkat (rahim -red) kalau masih bisa dengan obat, tapi hasil pemeriksaan harus dioperasi untuk menyelamatkan pasien," katanya di Palu, Sulteng, Rabu (31/5/2023).
Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Pemerintah Pengganti UU No. 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun penjara.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV