> >

25 Anggota KKB yang Baku Tembak dengan Aparat di Nduga Disebut Kelompok Yotam Bugiangge Pecatan TNI

Papua maluku | 31 Mei 2023, 09:21 WIB
Ilustrasi peluru penembakan. Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen angkat bicara terkait peristiwa baku tembak yang terjadi antara aparat TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. (Sumber: TribunJateng.com)

PAPUA, KOMPAS.TV - Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen angkat bicara terkait peristiwa baku tembak yang terjadi antara aparat TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.

Diketahui, baku tembak tersebut terjadi di Kampung Nogolit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Jumat (26/5/2023) dan Senin (29/5).

Terkait peristiwa itu, AKBP Rio Alexander menduga pihak yang terlibat baku tembak dengan aparat di Nduga, Papua Pegunungan, adalah kelompok Yotam Bugiangge. 

Baca Juga: KKB Disebut Bakal Bergerak ke Kenyam Sambangi Pusat Logistik, Aparat Siapkan Sistem Pengamanan Kota

Diketahui, Yotam Bugiangge merupakan seorang pecatan TNI. Dia merupakan mantan prajurit dari Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili (Yonif 756/MWS) yang kabur dari satuannya sejak Desember 2021 dengan membawa satu senjata api jenis SS-2 V1.

"Ini kelompoknya Yotam (Bugiangge) jumlahnya sekitar 25 orang," kata Rio dalam keterangannya, Selasa (30/5).

Kronologi Baku Tembak TNI vs KKB di Papua

Rio menjelaskan, baku tembak yang terjadi pada Senin (29/5) awal pekan ini bermula ketika adanya aksi penodongan terhadap warga yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata.

Aparat keamanan kemudian mendatangi lokasi kejadian sehingga membuat anggota KKB berusaha melarikan diri.

"Kita kontak tembak dari pagi sampai sore, tapi mereka kabur," katanya.

Sedangkan baku tembak yang terjadi pada Jumat (26/5), kata Rio, terjadi saat aparat berpatroli di Kampung Nogoloit.

Baca Juga: Aparat Kontak Tembak dengan KKB di Nduga dari Pagi hingga Sore

"Saat melintas mereka menembaki pasukan sehingga terjadi kontak tembak," ujar Rio.

Rio mengatakan, setelah kontak tembak tersebut, tidak ada aparat yang menjadi korban terkena tembakan. Namun sebaliknya, dia menduga, ada anggota KKB yang terkena tembakan.

"Saat kita sisir jejak pelarian mereka, kami menemukan bercak darah," katanya.

Setelah kontak tembak di Kampung Nogoloit, Rio melanjutkan, aparat gabungan TNI-Polri menangkap dua orang yang berkaitan dengan KKB.

Salah satunya adalah MK, dia diduga terlibat aksi pembunuhan 11 warga di Kampung Nogoloit pada September 2021.

"Mereka ditangkap saat anggota melakukan penyisiran usai terjadi kontak tembak," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramdhani, Selasa (30/5/2023).

Baca Juga: Detik-Detik KKB Serang Rombongan Patroli TNI-Polri di Distrik Kenyam Papua

Sementara seorang lainnya yaitu berinisial TK yang diduga merupakan simpatisan KKB pimpinan Yotam.

"Kalau TK ini tugasnya memberi tahu informasi pergerakan pasukan kepada Yotam," kata dia.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU