Warganya Tewas Tertembak, Bupati Gunungkidul Sebut Itu Bukan Kesengajaan
Jawa tengah dan diy | 15 Mei 2023, 17:38 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Bupati Gunungkidul Sunaryanta menanggapi kasus meninggalnya seorang warga Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Girisubo, Gunungkidul akibat tertembak senjata api.
Menurut Sunaryanta, peristiwa tertembaknya Aldi Aprianto (19) tersebut merupakan suatu ketidaksengajaan.
"Insiden tadi malam yang terjadi di dusun ini senantiasa memberikan pengalaman baru untuk berhati-hati," kata Sunaryanta di rumah duka Padukuhan Wuni RT 23 RW 7, Senin (15/5/2023), dikutip Kompas.com.
"Sekali lagi peristiwa itu tidak sengaja, hanya insiden," kata dia.
Baca Juga: Cerita Warga yang Tolong Aldi Sebelum Tewas Diduga Tertembak Senapan Polisi di Gunungkidul
Ia secara pribadi maupun atas nama Pemerintah kabupaten Gunungkidul menyampaikan ucapan belasungkawa.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul turut berbelasungkawa," kata dia.
Sementara dari pantauan Kompas.com di rumah duka, Aldi sudah dimakamkan sekira pukul 11.00 WIB.
Ratusan pelayat mengiringi sampai ke pemakaman umum padukuhan setempat.
Seorang warga memberikan kesaksian terkait penembakan saat pertunjukan panggung hiburan bersih Telaga Tekik, di Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Girisubo, Gunungkidul, pada Minggu (14/5/2023) malam tersebut.
Menurut Derry Saputra (29), polisi yang diduga menembak Aldi sempat mendatangi korban dan memintanya untuk bangun.
"(Oknum polisi yang diduga menembak) sempat muni (bilang) ayo bangun tangi," kata dia, Senin (15/5/2023).
Saat itu, sejumlah warga mengira korban hanya kaget dan sempat dibiarkan selama beberapa menit. Namun karena kondisi lemas, akhirnya korban ditolong oleh warga.
"(Terdengar suara) ayo bangun, otomatis teman-teman berpikir berarti enggak apa-apa kurang lebih 10 menit saya angkat lalu bawa ke Puskesmas Rongkop," kata Derry.
Saat dirinya menyetir mobil untuk membawa korban ke Puskesmas Rongkop, Aldi sempat mengerang kesakitan.
"Korban masih sempat mengerang 'argghh'," kata Derry.
Baca Juga: Pemuda di Gunungkidul Tewas Diduga Tertembak, Satu Polisi Disebut Telah Menyerahkan Diri
Namun, setibanya di Puskesmas Rongkop, korban dioper menggunakan ambulans dibawa ke RSUD Wonosari. Ia bersama keluarga korban mengikuti dari belakang.
"Setelah ambulans sampai (di RSUD Wonosari) saya juga datang. Saya tanya ke dokter (RSUD Wonosari) katanya sudah tidak bisa tertolong," kata dia.
Akhirnya keluarga dibawa kembali karena semuanya shock, karena kehilangan keluarga yang masih muda.
"Orangnya baik, ngerokok saja tidak," kata dia.
Menurut sepupu korban yang bernama Totok Wahyudi, korban merupakan pemuda pendiam. Saat acara, Aldi sebagai panitia.
"Waktu acara dia tidak ikut joget juga. Dan setelah rusuh dia duduk di depan panggung. Di box sound. Duduk diam enggak tahunya kena tembakan itu," kata Totok.
Kasubbid Pemnas Bidhumas Polda DIY AKBP Verena Sri Wahyuningsih dalam keterangannya, Senin (15/5/2023) menyebut, kasus itu sedang ditangani Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Untuk saat ini kasus ditanggani oleh Polda DIY baik itu penegakan hukum secara internal maupun pidana umum," jelasnya.
Pihak Polda DIY juga meminta maaf atas kasus tersebut.
"Kami Polda DIY turut mengucapkan berduka cita atas kejadian yang menimpa saudara Aldi Aprianto," ujarnya.
Menurut Verena, pada Minggu (14/5/2023) pukul 20.30 WIB di Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Girisubo, Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan pentas musik dalam rangka bersih dusun.
Sekitar pukul 22.30 WIB terjadi keributan antarpenonton.
"Kemudian sekitar pukul 23.00 WIB terdengar ledakan senjata api yang disandang oleh Briptu MK yang mengenai saudara Aldi Aprianto sehingga menyebabkan yang bersangkutan meninggal dunia," urainya.
Sebelumnya diberitakan, korban tewas tertembak saat diadakan acara musik elekton yang dilakukan dua padukuhan yakni Wuni dan Tekik dalam rangka bersih Telaga Tekik.
Saat itu, sempat ada kericuhan antarpenonton. Namun, saat sudah mulai mereda, tiba-tiba terdengar suara tembakan satu kali.
Aldi Aprianto (19) terkapar dengan luka pada lengan atas tembus ke dada bawah. Korban sendiri hanya diam dalam posisi duduk di depan panggung karena dirinya sebagai panitia.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas.com