BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Selat Bali dan Selat Lombok pada 14-16 Mei 2023
Bali nusa tenggara | 14 Mei 2023, 20:40 WIBDENPASAR, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang tinggi di Selat Bali dan Selat Lombok pada 14-16 Mei 2023.
BMKG mencatat gelombang di Selat Bali dan Selat Lombok tergolong tinggi yakni mencapai 3,5 meter sehingga perlu diwaspadai perahu nelayan dan kapal penyeberangan.
Berdasarkan pengamatan BMKG, tinggi gelombang laut di perairan utara Bali diperkirakan mencapai hingga 2 meter.
Sementara tinggi gelombang di perairan selatan Bali diperkirakan hingga 4 meter dan di Selat Bali dan Selat Lombok hingga 3 meter.
BMKG mengatakan kondisi cuaca tersebut disebabkan oleh suhu muka laut yang hangat yang berkisar 26-31 derajat Celsius sehingga dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air.
"Kami imbau agar memperhatikan informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca dan iklim ekstrem," kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, Minggu (14/5/2023), dikutip dari Antara.
BMKG memperkirakan angin bertiup dari timur-selatan dengan kecepatan hingga 36 kilometer per jam dengan cuaca secara umum cerah berawan.
Baca Juga: BMKG: Sebagian Besar Indonesia Berpotensi Berawan Hari Ini
Selain itu, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 850 milibar atau 1.500 meter.
Adapun Selat Bali adalah jalur penyeberangan dari Bali menuju Jawa dan Selat Lombok adalah penyeberangan Bali menuju Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sementara itu, perairan lain di Bali hingga 17 Mei 2023 diperkirakan memiliki tinggi gelombang laut sedang yakni hingga 2,5 meter.
Perairan-perairan tersebut antara lain Selat Badung yang merupakan jalur wisata bahari, nelayan, dan penyeberangan Sanur-Nusa Penida.
Selanjutnya, Laut Bali diperkirakan memiliki ketinggian gelombang hingga 2,5 meter dan Samudera Hindia selatan Bali juga diperkirakan 2,5 meter.
Adapun kecepatan angin diperkirakan hingga 25 knot atau sekitar 46 kilometer per jam yang bertiup dari arah tenggara-selatan.
Berdasarkan data Pusat Meteorologi Maritim BMKG, kondisi yang berisiko tinggi terhadap keselamatan perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai lebih dari 15 knot dan ketinggian gelombang di atas 1,25 meter.
Kondisi berisiko tinggi bagi kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Sedangkan bagi kapal feri apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Baca Juga: KTT ASEAN 2023: BMKG hingga Mba Rara Dilibatkan Untuk Modifikasi Cuaca Labuan Bajo Tetap Cerah
Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Antara