> >

Kronologi Bos J&T Tambora Bunuh Diri Diduga karena Judi Online, Sempat Kirim Pesan pada Istri

Jabodetabek | 13 Mei 2023, 12:46 WIB
Ilustrasi. Bos ekspedisi J&T cabang Tambora, Jakarta Barat ditemukan tewas gantung diri, Rabu (10/5/2023) (Sumber: Shutterstock.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pria berinisial ALG (26) yang berprofesi sebagai bos ekspedisi J&T cabang Tambora, Jakarta Barat ditemukan tewas gantung diri, pada Rabu (10/5/2023).

ALG ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lantai tiga kantornya yang berlokasi di Tanah Sereal, Tambora. 

Dari keterangan Polsek Tambora mengatakan, ALG mengakhiri hidupnya diduga karena masalah keluarga dan terlilit hutang akibat kalah judi online.

Baca Juga: Diduga Sempat Tulis Surat untuk Nenek, Pelajar SMP di Kebumen Ditemukan Tewas di Sungai

Kronologi bos J&T tewas

Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama menceritakan peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh istri ALG sekitar pukul 16.30 WIB.

Kejadian itu lantas dilaporkan ke ketua RT setempat hingga akhirnya ke Polsek Tambora.

"Setelah kami cek, olah TKP (tempat kejadian perkara), korban inisial ALG (26) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri di lantai 3 tempat usaha milik yang bersangkutan di Tanah Sereal, Kecamatan Tambora," ujar Putra, Sabtu (13/5), dikutip dari Wartakota.

Dari hasil penyelidikan awal, kata Putra, motif korban melakukan hal tersebut lantaran terlilit utang piutang dan masalah keluarga.

"Jadi sudah pisah rumah antara korban dan istrinya," kata Putra.

 

Sempat Kirim Pesan Terakhir

Putra melanjutkan, sebelum ALG mengakhiri hidup, ia sempat mengirimi pesan terakhir kepada sang istri melalui WhatsApp.

Baca Juga: Husen Pelaku Mutilasi Bos Ungkap Alasan Kini Dirinya Menyesali Perbuatannya

Dalam pesan tersebut, kata Putra, ALG  menitipkan dua anaknya dan mengabari kepada istri jika ia hendak mengakhiri hidup.

"Yang menemukan istri dari korban, karena sebelum melakukan tindakan bunuh diri ini korban sempat komunikasi dulu sama istrinya menyampaikan apa yang dia lakukan dan menitipkan anak," jelas Putra.

Takut akan pesan yang dikirim, istri ALG lantas pergi ke tempat usaha suaminya untuk mengecek keberadaannya.

"Istri datang ke TKP. Ditanya ke karyawan, katanya bos sedang ke belakang. Dicek ke kamar mandi belakang tidak ada," tuturnya.

Naas, istri ALG harus melihat suaminya sudah meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

"Kemudian istri cari di lantai dua dan tiga ternyata betul korban ditemukan di lantai tiga dalam kondisi menyeramkan," ucap Putra.

Mayat ALG kemudian dibawah ke Rumah Sakit (RS) Dr. Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi

Disclaimer: Jika Anda atau orang terdekat memiliki permasalahan yang sama atau kurang lebih sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Terbuka dan meminta pertolongan ke layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. 

Untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di sini.

 

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Wartakota


TERBARU