Jenazah Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat Selesai Diautopsi, Apa Hasilnya?
Jabodetabek | 3 Mei 2023, 13:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jenazah pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Mustopa (60) selesai diautopsi oleh Rumah Sakit (RS) Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto mengungkapkan bahwa jasad Mustopa rampung diautopsi sejak Selasa (2/5/2023) malam.
Meski demikian, Brigjen Hariyanto enggan membocorkan hasil autopsi penyebab kematian Mustopa, mengingat hal tersebut merupakan kewenangan penyidik.
Baca Juga: Keluarga Ungkap Mustopa Tidak Pamit ke Jakarta, Kaget Didatangi Pihak Kepolisian
"Intinya permintaannya itu oleh penyidik, dan kemudian kita ngomong diperintah oleh penyidik juga. Jadi tidak bisa kita ngomong (kalau) penyidik belum tahu," jelas dia dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/5).
Adapun RS Polri baru boleh mengungkapkan hasil autopsi apabila diminta untuk menjelaskannya dalam konferensi pers.
Penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat di Jl. Proklamasi No 51, RT 011/RW 002, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, sekitar pukul 11.24 WIB.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Periksa Rumah Pelaku Penembakan Kantor MUI Mustopa NR Hari Ini
Mustopa, menembakkan airsoft gun dan menyebabkan satu korban tertembak pada bagian punggung.
Sementara korban lain terkena serpihan kaca yang pecah akibat peluru hingga terluka.
Korban kemudian dibawa ke RS Agung Manggarai untuk mendapatkan perawatan.
Di sisi lain, pelaku pingsan dan dibawa ke Puskesmas Menteng setelah diamankan oleh Polsek Menteng.
Pada saat diperiksa oleh dokter, pelaku dinyatakan meninggal dunia. Namun, penyebab pasti kematian pelaku penembakan di Kantor Pusat MUI belum diketahui.
Baca Juga: Security Kantor MUI Pusat Ungkap Kronologi Penembakan Hingga Posisi Korban
Rumah Mustopa Dipasangi Garis Polisi
Rumah Mustopa NR, pelaku penembakan di kantor MUI Pusat, dipasangi garis polisi oleh Polres Pesawaran pada Selasa (2/3).
Mustopa NR merupakan warga Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Rumahnya di Desa Sukajaya terlihat sepi, hanya beberapa tetangga dan anggota kepolisian yang berada di lokasi.
Garis polisi dipasang di sekeliling rumah untuk mencegah warga masuk ke area tersebut.Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo membenarkan pemasangan garis polisi untuk memudahkan penyelidikan yang akan dilakukan oleh Polda Metro Jaya pada Rabu, (3/5).
Baca Juga: Penembak Kantor MUI Tewas Usai Jalani Aksinya, Diduga Pelaku Miliki Riwayat Sakit Jantung
Pratomo mengatakan garis polisi dipasang agar tidak ada yang masuk dan merusak barang bukti.
"Dipasang agar tidak ada yang masuk dan merusak apa yang hendak didalami oleh penyidik Polda Metro Jaya besok," ungkap Pratomo dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV