> >

Cerita Korban Selamat Kapal Evelyn Calisca 01 yang Tenggelam: Terlempar Sejauh 20 Meter

Sumatra | 30 April 2023, 06:02 WIB
Resky, seorang penumpang kapal Evelyn Calisca 01 yang selamat dari kecelakaan menceritakan bagaimana dirinya terlempar sejauh kurang lebih 20 meter saat kapal menabrak sesuatu. (Sumber: Antara/Ogen)

TANJUNGPINANG, KOMPAS.TV – Seorang penumpang kapal Evelyn Calisca 01 yang selamat dari kecelakaan menceritakan bagaimana dirinya terlempar sejauh kurang lebih 20 meter saat kapal menabrak sesuatu.

Resky Arianto, pemuda asal Ganet, Kota Tanjungpinang, yang ikut menyeberang menggunakan kapal itu bersama adik, abang, kakak ipar, serta sejumlah keponakan, menyebut awalnya kapal berlayar seperti biasa, sampai akhirnya mengalami kecelakaan di sekitar perairan Pulau Burung, Provinsi Riau.

Hari itu, Kamis (27/4/2023) siang, cuaca di perairan Pulau Burung dan sekitarnya terpantau normal. Kapal Evelyn Calisca 01 bertolak dari Pelabuhan Pelindo Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, menuju Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Resky Arianto dan keluarga baru saja merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 di Tembilahan dan dalam perjalanan pulang usai mudik lintas provinsi itu.

Sekitar satu jam setelah kapal meninggalkan pelabuhan, Resky dan seorang adiknya menuju dek atau bagian atas kapal untuk sekadar bersantai menikmati kencangnya tiupan angin laut.

Tiba-tiba terdengar suara benturan keras dari bagian bawah kapal,  ia menduga kapal menabrak benda yang diduga sebatang kayu.

Akibat benturan tersebut, Resky dan adiknya terpental sejauh kurang lebih 20 meter, lalu tercebur ke laut.

Baca Juga: Kapten Kapal Cepat Evelyn Ditetapkan sebagai Tersangka Buntut Tewasnya 12 Penumpang

Sementara, kapal Evelyn Calisca 01 yang diduga hilang kendali, miring dan terbalik di tengah laut.

Resky dan adiknya berupaya menyelamatkan diri dengan menjangkau pelampung dari tumpahan barang-barang penumpang kapal, seperti koper dan ransel.

Keduanya berhasil mengapung dengan bantuan alat seadanya, lalu berenang menghampiri kapal yang terbalik untuk memastikan kondisi keluarga.

Beruntung, seluruh keluarganya selamat dan berhasil keluar dari kapal terbalik itu. Mereka memegang bagian badan kapal yang masih terapung.

"Saat itu yang ada di pikiran saya menyelamatkan keluarga. Saya tidak tahu bagaimana nasib penumpang lainnya, apakah mereka terjebak di dalam kapal atau tidak," kata Resky saat tiba di pelabuhan SBP Tanjungpinang, Sabtu (29/4/2023), dikutip Antara.

Sejumlah penumpang lain yang juga selamat berteriak histeris sembari berusaha menyelamatkan diri dan keluarga masing-masing.

Penumpang lainnya, Arfan, warga Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, yang berlayar bersama sang istri juga menceritakan perjuangannya untuk bisa selamat dari kecelakaan itu.

Menurut Arfa, saat kapal akan terbalik, ia sedang duduk di kursi depan. Arfan pun segera memegang erat tangan sang istri untuk menuju pintu keluar yang tak jauh dari tempat duduknya.

Keduanya berhasil keluar dari dalam kapal dan bertumpu pada badan kapal yang masih mengapung sambil menunggu pertolongan datang.

Menurut Arfan, ada sejumlah penumpang yang terjebak dan tidak bisa keluar ke permukaan, yakni mereka yang duduk di bagian kursi tengah kapal.

"Alhamdulillah. Bersyukur, karena kami masih diberikan keselamatan oleh Allah Swt," ucapnya.

Beruntung, tidak lama setelah kapal terbalik, sejumlah kapal/pompong yang kebetulan melintas langsung membantu evakuasi beberapa korban penumpang yang tengah mengapung di laut.

Mereka yang terdiri atas penumpang dewasa dan sejumlah anak itu lantas dibawa ke Pelabuhan Sungai Guntung, Provinsi Riau.

38 Warga Tanjungpinang Selamat

Berdasarkan data terkini, setidaknya ada 38 penumpang warga Tanjungpinang yang selamat dari insiden tersebut.

Dari 38 orang tersebut, 16 di antaranya sudah dipulangkan dari Pelabuhan Sungai Guntung ke Pelabuhan Internasional SBP Tanjungpinang, Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 16.00 Wib.

Mereka diberangkatkan menggunakan Kapal Terubuk Express.

 

Sejumlah korban lain dijemput langsung oleh pihak keluarga.

Mengutip pemberitaan Tribunbatam.id, Wakapolres Tanjungpinang, AKBP Arief Robby menyebut jumlah korban selamat hingga Sabtu (29/4/2023) total mencapai 58 orang, sementara 11 lainnya dinyatakan meninggal. 

Polisi turut menyiapkan pendampingan psikologis terhadap para korban kapal terbalik ini. Dari hasil pemeriksaan awal, tak ada tanda-tanda trauma berlebihan yang menyelimuti mereka.

Berdasarkan data terbaru sementara, 12 orang penumpang ditemukan meninggal akibat peristiwa kapal terbalik yang baru beroperasi dua bulan tersebut.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU