> >

Cerita Miris Fatma, Belum Sampai RS untuk Berobat Sudah Meninggal di Atas Motor di Dalam Hutan

Sulawesi | 17 April 2023, 06:23 WIB
Mayat Fatma Samania (30) warga Kecamatan Pinogu saat dievakuasi di atas ojek untuk dibawa pulang kembali ke desanya, nyawanya tak tertolong dalam perjalanan di tengah hutan sepanjang 41 km menuju RS Toto Kabila, Bone Bolango. (Sumber: KOMPAS.COM/TAUFIK NADJAMUDDIN)

GORONTALO, KOMPAS.TV - Nyawa seorang wanita bernama Fatma Samania, warga Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo tak tertolong.

Wanita berusia 30 tahun itu meninggal dunia di tengah perjalanan saat akan menuju ke Rumah Sakit Toto Kecamatan Kabila, yang berjarak sekitar 41 kilometer dari rumahnya.

Baca Juga: Kronologi Pos TNI di Mugi Mam Papua Diserang, Diduga 6 Meninggal Dunia dan Puluhan Orang Hilang

Meskipun tukang ojek khusus yang membawa Fatma telah berusaha mempercepat laju motornya yang berada di tengah hutan, namun upaya itu sia-sia.

Diketahui, Fatma Samania saat itu hendak berobat ke rumah sakit karena menderita sakit saraf. Namun, belum samapi rumah sakit, Fatma telah tiada.

Adapun Fatma meninggal dalam posisi masih berada di atas motor. Mirisnya, motor yang ditumpangi Fatma yang saat itu sudah tewas, posisinya berada di dalam hutan di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango.

Fatma Samania yang dibonceng tukang ojek khusus, terkulai mengembuskan nafas terakhirnya sebelum sampai, padahal jarak ke RS tinggal 28 kilometer lagi dengan jalan beraspal.

“Kemarin pagi ada kabar dari ayahanda (sebutan untuk kepala desa di Gorontalo) Pinogu bahwa Ibu Fatma dirujuk ke Rumah Sakit Toto Kabila, namun belum sampai di rumah sakit Ibu Fatma sudah meninggal di jalan,” kata Taufik Nadjamuddin, warga Pinogu, pada Minggu (16/4/2023).

Baca Juga: Reaksi Keluarga Usai Bima Dipolisikan akibat Kritik Infrastruktur Lampung, Bakal Siapkan Kuasa Hukum

Taufik menjelaskan, Desa Pinogu dan desa-desa lainnya yang berada dalam satu Kecamatan Pinogu merupakan daerah enclave yang letaknya di tengah hutan belantara Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, tidak ada jalan mulus bagi warga yang hendak keluar masuk daerah tersebut.

Sebagian kecil ruas jalan sudah dibeton dengan lebar dua meter, namun sisanya berupa tebing terjal yang susah dilalui, apalagi jika musim hujan.

 

Taufik yang bertugas di Balai Taman Nasional Taman Nasional Bogani Nani Wartabone ini menambahkan posisi Fatma Samania meninggal berada di atas motor, tukang ojek baru mengetahui saat sudah berada di Desa Tulabolo pada pukul 11.30 Wita.

Sebelum meninggal dunia, Fatma sempat ditelepon kerabatnya yang sat itu menanyakan sakit yang diderita Fatma.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini 17 April, BMKG: Waspada Hujan Disertai Angin

Kerabat korban pun sempat merekam percakapan yang menyebutkan Fatma sakit saraf hingga akhirnya dirujuk ke RS Toto.

Sementara itu, menurut Ayahanda Pinogu Ismet Nadjamuddin, Fatma Samania memang sudah sakit selama sepekan di rumahnya. Dari hasil pemeriksaan di Puskesmas Pinogu Fatma harus dirujuk ke RS Toto di Kabila. 

“Mengetahui warga kami sudah meninggal dunia di jalan, akhirnya keluarga sepakat untuk membawa kembali jenazah ibu Fatma balik ke Pinogu, kembali menempuh perjalanan panjang di tengah hutan selama 4 jam lebih,” kata Ismet Nadjamuddin.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU