> >

Daftar Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang: Berusia 25-50 Tahun, Berasal dari Berbagai Kota

Jawa tengah dan diy | 5 April 2023, 17:43 WIB
Proses evakuasi mayat yang diduga korban dari Tohirin alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). (Sumber: Istimewa)

BANJARNEGARA, KOMPAS.TV - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng berhasil mengidentifikasi 9 dari 12 korban Slamet Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang dari Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan bahwa identifikasi baru sebatas pada jenis kelamin dan usianya. Usia korban Mbah Slamet beragam, dari usia 25-50 tahun.

“Dari 9 itu 6 laki-laki dan tiga perempuan, rata-rata umur 40 dan 50. Tiga perempuan umur 25 dan 35,” kata Lutfi, Rabu (5/4/2023), sebagaimana dikutip dari Kompas.id.

Baca Juga: Fakta Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Bunuh 12 Pasiennya, Korban Dieksekusi saat Ritual Malam Hari

Adapun korban Mbah Slamet yang berhasil diidentifikasi namanya adalah Paryanto asal Sukabumi, Jawa Tengah dan Mulyadi asal Palembang, Sumatera Selatan.

Luthfi bilang, Mulyadi dikuburkan dalam satu liang yang sama bersama kekasihnya oleh Mbah Slamet.

“Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama,” jelas dia, mengutip Tribunnews.

Sebanyak 12 korban Mbah Slamet yang ditemukan, dikuburkan dalam beberapa liang.

Liang nomor 1 merupakan tempat penguburan Paryanto. Kemudian, liang nomor 2 untuk mengubur satu warga berjenis kelamin laki-laki asal Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Juga: Polisi Temukan Jenazah Pasutri Diduga Korban Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Liang nomor 3 berisi jasad dari dua warga Tasikmalaya, Jawa Barat yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Liang nomor 4 mengubur dua warga Jakarta berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Liang nomor 5 berisi sepasang kekasih asal Palembang yang salah satunya teridentifikasi bernama Mulyadi. Liang nomor 6 berisi dua warga Yogyakarta.

“Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang,” jelas Luthfi.

Luthfi juga menjelaskan bahwa penyebab kematian korban Mbah Slamet adalah mati lemas. Hasil otopsi menunjukkan tidak ada unsur kekerasan.

“Di masing-masing liang didapat botol aqua, hasil pengungkapan secara medis bahwa mereka adalah mati lemas, tidak ada unsur kekerasan,” pungkasnya.

Baca Juga: Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Kini Berjumlah 12 Orang, Polisi: Ada Kemungkinan Bertambah

Sebagai informasi, kasus ini terungkap dari adanya laporan orang hilang berinisial PO pada Senin (27/3/2023). Sebelum hilang, PO sempat mengirim WhatsApp kepada keluarganya untuk datang ke rumah Mbah Slamet jika ia tak pulang.

Mbah Slamet ditangkap oleh jajaran Polres Banjarnegara pada Minggu (2/4/2023) pukul 04.00 dini hari. 

Atas perbuatannya, Mbah Slamet disangkakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati dan seumur hidup.

 

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.id/Tribunnews


TERBARU