Pengakuan Istri Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang: Suami Sering Kedatangan Tamu hingga Ditelantarkan
Jawa tengah dan diy | 4 April 2023, 21:24 WIBBANJARNEGARA, KOMPAS.TV - Istri dari dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet bernama Sanem buka suara setelah suaminya ditangkap polisi.
Diketahui, Mbah Slamet harus berurusan dengan hukum karena disebut melakukan pembunuhan berencana terhadap 11 orang yang merupakan pasiennya.
Peristiwa pembunuhan terhadap belasan orang oleh pria yang mengaku dukun pengganda uang itu terjadi di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Baca Juga: Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Bunuh Pasiennya Pakai Racun Potas, Mengaku Kesal Ditagih Rp5 Miliar
Terkait kasus yang menjerat suaminya itu, Sanem mengaku tidak menyangka bila sang suami Slamet Tohari melakukan pembunuhan.
Sanem mengeklaim sama sekali tidak tahu mengenai aksi pembunuhan yang dilakukan oleh suaminya itu.
Namun demikian, Sanem mengakui jika suaminya Mbah Slamet kerap kedatangan tamu di rumahnya. Tetapi, ia tidak tahu maksud dan tujuan tamu-tamu itu menemui suaminya.
Menurut Sanem, setiap rumahnya kedatangan tamu yang hendak menemui suaminya, sering kali ia diperintah oleh Mbah Slamet untuk membuatkan minuman.
Biasanya, tamu yang datang ke rumah Mbah Slamet akan disuguhkan minuman teh racikan Sanem.
"Saya cuma disuruh buatkan teh (kalau ada tamu)," kata Sanem dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (4/3/2023).
Namun demikian, Sanem mengungkapkan, dalam setahun terakhir, ia sama sekali sudah tidak mengetahui lagi aktivitas suaminya sehari-hari.
Baca Juga: Kronologi Terbongkarnya Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Bunuh 11 Pasiennya Gara-gara Pesan WhatsApp
Sebab, Sanem mengaku sudah ditelantarkan oleh suaminya Mbah Slamet sejak setahun belakangan.
"Apa aktivitasnya saya tidak tahu, saya saja ditelantarkan selama satu tahun ini," ujar Sanem.
Sementara itu, Kepala Desa Balun, Mahmudiono, mengatakan Mbah Slamet dikenal tertutup. Ia juga jarang terlihat bersosialisasi dengan masyarakat.
Karena itu, warga pun tak mengetahui profesi Mbah Slamet sehari-harinya. Sementara profesi istri Mbah Slamet, kata Mahmudiono, sempat mengais rezeki dengan berjualan kubis.
"Terkait profesinya banyak warga yang tidak tahu persis dan mengetahui akan hal itu. Tapi istrinya sempat dagang kubis," ujar Mahmudiono.
Adapun Mahmudiono baru mengetahui profesi Mbah Slamet sebagai dukun pengganda uang setelah dapat info dari korbannya yang berasal dari Palembang.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria yang mengaku sebagai dukun pengganda uang berinisial TH alias Mbah Slamet ditangkap polisi karena membunuh belasan pasiennya.
Baca Juga: Sosok Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Ternyata Residivis Kasus Uang Palsu
Dari belasan korban yang dihabisi nyawanya oleh Mbah Slamet, salah satunya adalah pasien berinisial PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat.
Usai membunuh PO, profesi Mbah Slamet sebagai dukun pengganda uang harus berakhir. Ia ditangkap Polres Banjarnegara atas tuduhan pembunuhan berencana.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan pihaknya telah memeriksa Mbah Slamet setelah melakukan penangkapan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Hendri, Mbah Slamet mengaku membunuh PO karena kesal ditagih uang hasil penggandaan.
Adapun Mbah Slamet sebelumnya menjanjikan kepada korban PO akan melipatgandakan uang Rp70 juta yang disetorkan korban menjadi Rp5 miliar.
Karena kesal ditagih terus-menerus oleh PO, Mbah Slamet akhirnya memutuskan untuk membunuh korban. Caranya, dengan meracuni korban.
"Korban PO dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida)," kata Hendri dalam konferensi persnya pada Senin (3/4/2023).
Baca Juga: Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang yang Janjikan Rp70 Juta jadi Rp5 Miliar, Bunuh Kliennya
Hendri mengungkapkan, kasus pembunuhan berencana oleh Mbah Slamet terbongkar berkat laporan keluarga PO.
Kronologinya berawal ketika anak dari PO berinisial GE melapor ke polisi pada 27 Maret 2023 karena orang tuanya tak kunjung kembali saat bertamu ke rumah Mbah Slamet.
Laporan GE ke polisi itu, kata Hendri, dilakukan atas dasar pesan Whatsapp yang dikirimkan korban PO kepada adik GE berinisial SL pada 24 Maret 2023.
Dalam pesan singkatnya kepada SL, PO mengabarkan sedang berada di rumah Mbah Slamet.
PO juga mengirim pesan jika sampai pada Minggu (26/3/2023) tidak pulang, SL dan GE diminta datang ke rumah Mbah Slamet, namun dengan membawa aparat kepolisian.
Setelah mendapat laporan dari GE itulah, pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Banjarnegara melakukan penyelidikan.
Hasilnya, polisi menemukan jasad korban PO yang dikubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada Sabtu (1/4/2023).
Baca Juga: 5 Tahun Beraksi, 10 Korban Serial Killer Dukun Palsu Mbah Slamet Ditemukan Terkubur di Kebun
Kasatreskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama mengatakan, para korban yang dihabisi oleh Mbah Slamet, dikubur di sebuah perkebunan yang berada di Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Berdasarkan informasi dari sejumlah relawan, sebanyak 10 mayat berhasil dievakuasi saat penggalian di kebun milik orang tua pelaku itu. Bahkan, beberapa korban di antaranya dikubur dalam satu liang lahad.
Setelah dievakuasi dari lokasi penguburan, mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj. Lasmanah Banjarnegara untuk dilakukan identifikasi.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com