Pantau Kondisi Merapi di Pos Babadan, Ganjar Sebut Warga Sekitar Sudah Paham Tanda Alam
Sosial | 14 Maret 2023, 15:36 WIBMAGELANG, KOMPAS.TV – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memantau langsung perkembangan Gunung Merapi di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (13/3/2023).
Berdasarkan keterangan tertulis Pemprov Jateng pada Selasa (14/3/2023) mengutip pernyataan Ganjar bahwa masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Merapi sebenarnya lebih paham dengan tanda alam. “Mereka paham, ilmu titennya lebih hebat dari saya, lebih hebat dari orang-orang yang di sana, ini ditambah informasi dari kawan-kawan yang tiap hari berjaga di pos ini, di Babadan ini.”
Ganjar menginstruksikan agar informasi yang diterima oleh Pos Pengamatan di Babadan ini selalu disampaikan ke masyarakat setiap hari.
“Mudah-mudahan mereka sudah terbiasa mengambil sikap tindakan cepat. Namun demikian kita tidak boleh abai, kita siaga,” katanya.
Baca Juga: Abu Vulkanik Merapi di Kawasan Sekolah Mulai Dibersihkan
Ganjar juga sempat menemui beberapa kelompok rentan di Balai Desa Krinjing, Kecamatan Dukun. Mereka mengaku siap mengikuti instruksi apabila terjadi situasi yang buruk.
“Artinya masyarakat betul-betul menyiapkan diri untuk bekerja sama menunggu perintah itu, untuk menyelamatkan diri, seandainya terjadi sesuatu,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Ganjar didampingi oleh Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, yang menjelaskan tentang potensi terburuk yang harus diwaspadai.
Sebab, ada erupsi yang terjadi belakangan, ternyata mengubah bentuk kubah Gunung Merapi.
“Informasi kawan-kawan yang ada di sini, masih sangat fluktuatif. Tugas saya memantau terus tiap hari dan memastikan kawan-kawan yang ada di area sekitar sini, saudara-saudara sekitar sini, betul-betul siaga," katanya. "Tidak boleh menyepelekan.”
Skema evakuasi, kata Ganjar, sudah dipahami oleh warga. Apalagi konsep desa kembar masih diterapkan. Ganjar meminta agar saat ini mulai didata ulang kelompok-kelompok rentan yang mesti diprioritaskan.
“Hanya perlu membiasakan gerak cepat dengan masyarakat. Jadi konsepnya desa kembar itu sebenarnya sudah ketahuan. Nanti kalau lari ke mana, pakai kendaraan siapa, jalur evakuasi lewat mana itu cukup membantu. Pengalaman kawan-kawan, termasuk relawan yang mendampingi terus, di sini paling bagus,” tandas dia.
Sebagai informasi, BPPTKG mencatat Gunung Merapi telah memuntahkan awan panas guguran sebanyak 60 kali hingga Senin (13/3/2023).
Baca Juga: Abu Vulkanik Erupsi Merapi sampai di Kabupaten Semarang, Warga Merasa Tak Nyaman
“Tanggal 11-12 Maret 2023, Gunung Merapi meluncurkan awan panas ke arah Kali Bebeng. Hingga saat ini, Senin, 13 Maret 2023 tercatat 60 kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi,” kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso dalam keterangannya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV