Soal Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak RSUD Subang, Polisi: Belum Ada yang Lapor
Update | 7 Maret 2023, 16:52 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV - Polisi mengonfirmasi sejumlah hal terkait kabar ibu hamil yang meninggal dunia usai ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Subang, Jawa Barat.
"Kami masih mencari data dan informasi," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni di Bandung, Selasa (7/3/2023) dilansir dari Antara.
Sumarni mengungkapkan, belum ada pihak yang melaporkan terkait peristiwa tersebut ke Polres Subang.
Sehingga pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh.
"Belum bisa kami sampaikan. Belum ada juga yang melapor," jelasnya.
Ia mengatakan, pihaknya baru bisa melakukan penindakan hukum apabila terbukti ada unsur pidana atas peristiwa ibu hamil ditolak rumah sakit tersebut.
Sebelumnya, kabar meninggalnya ibu hamil dan anaknya diungkap oleh sang suami, Juju Junaedi, serta Euis, bidan Puskesmas Desa Buniara.
Ibu hamil tersebut bernama Kurniasih (39) yang merupakan warga Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Menurut suami Kurniasih, Juju Junaedi, istrinya hendak melahirkan pada Kamis (16/2/2023) karena kandungan telah berusia sembilan bulan.
Tetapi, kata dia, Kurniasih sempat mengalami demam serta kejang-kejang, sehingga awalnya dibawa ke Puskesmas dan harus dirujuk ke RSUD.
Baca Juga: Hendak Bersalin, Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak Rumah Sakit di Subang
Dia pun mengaku istrinya itu masih diterima di ruangan IGD RSUD Subang.
Namun ketika dialihkan ke ruangan Ponek (pelayanan gawat darurat bagi ibu melahirkan dan bayi baru lahir), Juju mengatakan, pihaknya mendapat penolakan.
Setelah itu, Juju pun membawa istrinya ke daerah Bandung untuk mencari rumah sakit lainnya.
Tetapi, kata dia, istrinya itu meninggal ketika sedang dalam perjalanan ke Bandung.
"Mudah-mudahan ini kejadian terakhir dan ada perbaikan layanan," kata Juju.
Kronologi Ibu Hamil Meninggal Dunia usai Diduga Ditolak RSUD Subang
"Awalnya pada Kamis (16/2/2023) sekitar pukul 18.30 WIB atau bakda magrib, Pak Juju Junaedi datang ke tempat praktik saya membawa istrinya untuk pemeriksaan kehamilan istrinya yang sudah 9 bulan," kata Euis dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (7/3/2023).
Saat diperiksa, kata Euis, pasien mengalami muntah.
Awalnya, Euis menduga itu hal biasa karena pasien dalam kondisi akan melahirkan.
Terlebih, secara fisik pasien terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala apa pun.
Namun, karena khawatir terjadi sesuatu, Euis dan suami korban memutuskan membawa Kurnaesih ke Puskesmas Tanjungsiang.
Sampai di puskesmas sekitar pukul 19.30 WIB, pasien kembali muntah.
Baca Juga: Kisah Kurnaesih Ibu Hamil yang Meninggal Bersama Bayinya Usai Ditolak Melahirkan di RSUD Subang
"Saat itu, pihak puskesmas memberi tahu pihak RSUD Subang via telepon bahwa akan ada pasien yang mau melahirkan dirujuk ke RSUD dan surat rujukan menyusul dan akan dibawa oleh pihak keluarga,” kata Euis.
Euis menambahkan, ia bersama pasien dan keluarganya tiba di RSUD Subang sekitar pukul 21.00 WIB dan langsung dilarikan ke IGD.
"Di ruang IGD, pasien mendapat perawatan sebentar, kemudian langsung dibawa ke ruang PONEK (Ruangan Khusus Ibu Melahirkan)," ucapnya.
"Namun sayang, sesampai di ruang PONEK, perawat malah ngomong ruangan PONEK penuh dan ICU juga penuh dan silakan bawa pasien ke rumah sakit yang lain, tanpa ada pemeriksaan dari pihak perawat di ruang tersebut,” imbuhnya.
Saat diminta membawa pasien ke rumah sakit lain, Euis mengaku sempat berdebat dengan perawat di PONEK tersebut.
Sebab, Euis dengan tegas meminta pasien diperiksa terlebih dahulu karena kondisinya yang sudah dalam keadaan kritis mau melahirkan.
"Saya mencoba memohon agar dilakukan pemeriksaan kesehatan pasien dulu kepada perawat, agar kami tahu keadaan pasien bagaimana jika harus dilarikan ke rumah sakit yang lain," ujarnya.
Tetapi, permintaan Euis tersebut diabaikan pihak perawat. Ia pun akhirnya berbicara dengan pihak keluarga pasien untuk membawa Kurniasih ke rumah sakit di Bandung karena RSUD Subang penuh.
"Namun, tak menyangka, di tengah perjalanan pasien muntah lagi dan akhirnya pasien meninggal sebelum sampai ke rumah sakit," ujarnya.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/Tribunnews/Antara