Cara Mengajarkan Anak Berkomunikasi dengan Orang Lain
Gaya hidup | 7 Maret 2023, 14:00 WIBSulit bagi anak-anak untuk fokus ketika mereka sedang bercerita. Biasanya, anak menjadi terlalu antusias sehingga topik pembicaraan pun jadi melebar ke mana-mana. Namun, hal ini bisa diperbaiki dengan metode tiga L (Look, Listen, dan Learn).
Saat mereka mulai meracau, ajaklah anak untuk melihat (look) menatap mata kita untuk menunjukkan bahwa mereka siap mendengarkan. Jika kontak mata terlalu sulit, anak bisa melihat pangkal hidung atau bagian tengah dahi.
Kedua, yaitu mendengarkan (listen). Saat mereka sudah fokus, ajarkan anak untuk mendengarkan saat lawan bicaranya sedang bersuara. Namun, jika ada hal yang tak ia pahami, dorong sang anak untuk bertanya.
Baca Juga: Manfaat Fabel bagi Perkembangan Karakter Anak
Ketiga adalah belajar (learn), yaitu dengan mengajukan pertanyaan. Orangtua bisa mengajarkan anak untuk mencari informasi baru dengan bertanya. Beri tahu mana saja informasi yang dapat mereka tanyakan dan tidak.
Ganti “Saya tidak tahu” dengan “Saya pikir”
Ketika anak kecil merasa lelah, mereka akan sering berkata “Saya tidak tahu” atau “Terserah” untuk menghindari pembicaraan. Hal ini biasanya dimiliki oleh anak-anak pemalu yang takut melakukan kesalahan.
Untuk mengubahnya, ajarkan untuk mulai merespons dengan “Saya pikir” saat menjawab. Dengan respons ini, anak tidak perlu merasa terbebani dengan kesalahan karena mereka berbicara untuk berbagi pikirannya.
Lantas, bagaimana dengan nasib Diandra? Apakah ia berhasil mengganti hari piketnya setelah menghilang selama tiga hari?
Dengarkan kisah lengkapnya dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua episode “Cerita Tugas Piket Diandra” dengan tautan akses dik.si/DopingPiket.
Akses juga playlist-nya di YouTube Medio by KG Media untuk mengetahui dongeng-dongeng lainnya yang tak kalah seru!
Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri
Penulis : Ristiana D Putri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV