> >

7 Meninggal Dunia Gara-Gara Difteri di Garut, Kemenkes Angkat Suara soal Penetapan Status KLB

Berita daerah | 23 Februari 2023, 06:50 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia mengatakan kasus difteri di Garut disebabkan karena cakupan vaksinasi difterinya yang tak maksimal akibat pandemi Covid-19 pada tiga tahun terkahir. (Sumber: Dok. Kemenkes)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menanggapi soal penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Difteri, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus difteri di Garut, Jawa Barat disebabkan karena cakupan vaksinasi difterinya yang tak maksimal akibat pandemi Covid-19 pada tiga tahun terakhir.

"Daerah sana memang vaksinasi difterinya kurang, gara-gara Covid-19," kata Budi Gunadi, Rabu (22/2/2023).

Katanya, saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerjunkan tim langsung ke Garut untuk melakukan identifikasi lebih lanjut. 

Baca Juga: Dinkes Provinsi Tetapkan Kabupaten Gorontalo Wilayah KLB Difteri

"Kita sudah lihat daerah-daerah mana yang kurang vaksinasi difteri jadi nanti kita kejar," ujar Budi, dikutip dari Kontan.id

Sebagai informasi, KLB ini ditetapkan setelah ada kasus kematian warga yang diduga akibat virus difteri di Garut.

Pada Selasa (21/2) lalu, sebanyak tujuh warga Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal dunia diduga terpapar virus difteri dalam rentang 6-19 Februari 2023.

Kemenkes sebut situasi sudah darurat 

Sementara itu, Kepala Biro Kumunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menambahkan, penetapan status KLB virus difteri dilakukan sebagai pemberitahuan bahwa situasi sudah darurat. Hal ini merupakan bagian dari penanganan difteri agar kasus tidak meluas. 

"Penanganan difteri agar KLB tidak meluas, menetapkan status KLB difteri sebagai pemberitahuan bahwa situasi sudah darurat," ucap Nadia melalui rilis yang diterima KOMPAS.TV, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga: Sibuk Tangani Covid-19, Imunisasi Difteri Belum Capai Target, Dinkes Banjarmasin Khawatir

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kontan.id


TERBARU