> >

Pekerja Takut Jadi Korban Sandera KKB, TNI Lakukan Evakuasi ke Mimika Gunakan Helikopter

Peristiwa | 20 Februari 2023, 14:53 WIB
Personel TNI mengevakuasi 10 pekerja bangunan yang khawatir akan menjadi sandera anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. (Sumber: Humas Polda Papua)

"Jadi karena pekerjanya ada tujuh orang pendatang, beliau melihat bahwa dampak kejadian di Paro, beliau mengambil langkah-langkah dengan menyelamatkannya juga dengan membawa pekerjanya menjauh dari Yenggelo, jadi menuju ke Alama, dua malam berjalan kaki," kata Saleh.

Atnim Gwijangge selaku kontraktor, lanjut dia, sebenarnya sudah berusaha menyewa pesawat komersil sebelum pekerjanya dievakuassi oleh TNI.

Namun, tidak ada maskapai yang berani melayani pnerbangan tersebut setelah ada aksi pembakaran pesawat Susi Air di Disttrik Paro.

"Atnim Gwijangge sudah mengupayakan adanya bantuan penjemputan dari penerbangan sipil namun tidak ada yang berani, sehingga beliau menghubungi Danrem 172 sehingga kami dengan mempertimbangkan aspek kemanusiaan, tadi kami laksanakan operasi penyelamatan," kata Saleh.

Proses evakuasi para pekerja tersebut, menurutnya, dilakukan sesuai standar TNI. Satu pesawat dan dua helikopter dikerahkan untuk menjamin keselamatan personel dan juga warga yang akan dievakuasi.

"Operasi dilaksanakan sesuai standar TNI dengan melibatkan satu boeing sebagai pengintai, kemudian satu helly bell sebagai air cover dan satu Caracal sebagai alat angkut personel," kata dia.

Sementara, Atnim Gwijangge mengaku khawatir pekerjanya akan menjadi korban selanjutnya, setelah ia mendengar informasi kejadian di Distrik Paro.

Ia pun mengapresiasi langkah TNI-Polri yang telah bersedia mengevakuasi dirinya dan para pekerja.

"Tiba-tiba ada musibah (di Paro) maka saya mendesak TNI-Polri, saya cuma telepon tapi sudah dibantu oleh TNI-Polri," kata dia.

Baca Juga: Berulah Lagi! KKB Bakar Rumah Warga dan Tembaki TNI-Polri di Distrik Ilaga

Sebelumnya KKB Egianus Kogoya mengancam belasan pekerja bangunan di Puskesmas Paro pada Sabtu (4/2/2023), dan membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro tiga hari setelah pengancaman atau pada Selasa (7/2/2023) pagi.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.com


TERBARU